Sebetulnya pembelinya sepi.
Tiap hari yang beli paling satu atau dua orang.
Tapi ia tetap bertahan.
Di musim penghujan, jualan Mak Sum yang laris biasanya minuman-minuman hangat seperti kopi.
Kabarnya jalan yang melalui Warung Mak Sum segera diperbaiki.
Ini memberikan secercah harapan warungnya akan ramai.
Harapan Mak Sum ke depannya ia akan terus berjualan di tengah hutan lereng Gunung Wilis perbatasan Ponorogo Madiun.
Demikian informasi mengenai warung terpencil di tengah hutan perbatasan Ponorogo Madiun. *