Proyek ini memang masih dikatakan jauh dari kata sempurna.
Jangankan air, pengerjaan fisik berupa penguruhan dan pengerjaan dinding bendungan saja masih sibuk dikerjakan.
Lambatnya pembangunan bendungan ini memang sempat dipicu oleh persoalan pembebesan lahan.
BACA JUGA:Burung Perkutut Pemancar Energi Positif yang Bisa Bawa Kekayaan Pada Pemiliknya, Peliharalah
Bendungan Bagong terletak di Desa Sumurup dan Sengon yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Kabupaten Trenggalek.
Bendungan Bagong bertipe urugan zonal dengan inti tegak dengan ketinggian puncak mencapai 82 meter dan panjang 620 meter.
Kapasitas tampung bendungan ini mencapai 17,40 juta meter kubik untuk pengembangan dan peningkatan daerah irigasi di Trenggalek seluas 857 hektare.
Sumber air bendungan ini nantinya akan berasald ari Sungai Bagong dengan ;luas daerah aliran sungai (DAS) hingga 39,95 kilometer persegi.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abu Quhafah, Ayah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang Sangat Dihormati Rasulullah
Diharapkan, Bendungan Bagong nantinya bisa mendukung kebutuhan air baku sebesar 153 liter/detik untuk Kecamatan Pagolan, Kecamatan Trenggalek dan Kecamatan Bendungan.
Memiliki luas genangan hingga 73,45 hektare, Bendungan Bagong juga akan berfungsi untuk mereduksi banjir Sungai Bagong sebesar 78,44 persen.
Bendungan ini akan menjadi sarana konservaso DAS Bagong dan akan melahirkan potensi pariwisata.
Proyek Bendungan Bagong dikerjakan oleh kontraktor PT Abipraya - PT Sacna (KSO) PT PP dan PT Jatiwangi yang terbagi dalam 2 paket.
Nilai proyek ini sendiri ditaksir mencapai Rp1,6 triliun yang berumber dari dana APBN.
Pembangunan bendungan ini sangat penting untuk irigasi di Kabupaten Trenggalek sebagai daerah yang unggul di bidang pertanian padi dan palawija.