Namanya “Syajaah”. atau sifat pemberani.
Kalau orang tidak punya marah yang benar, bagaimana dia bisa berjihad atau berperang di jalan Allah?
Maka disaat seperti itu, orang tersebut akan melampiaskan amarahnya secara benar, karena dalam jihad, ketika musuh membunuh, maka kita lawan.
BACA JUGA:Jadwal Pembukaan KUR Mandiri 2024, Jenis dan Cicilan Per Bulan Cek di Sini
BACA JUGA:7 Manfaat Daun Jambu Biji untuk Kesehatan, Cegah Berbagai Penyakit Hingga Buat Awet Muda
Marah yang benar akan menjadi satu sifat mulia yakni Asyajaah.
Tapi ada marah yang tidak jelas, marah sedikit, langsung mencaci maki orang.
Disini yang dimaksud ketika marah, orang akan tampak watak aslinya bukan marah Syajaah tadi, dan bukan marah yang dari sebab yang benar kemudian dilampiaskan dengan cara yang benar.
Akan tapi marah dalam kebiasaan kita sehari-hari, dan kita terpancing emosi.
BACA JUGA:Ingin Sukses Berkelanjutan? Ikuti 3 Ciri Orang Sukses Menurut Aa Gym
BACA JUGA:Bagaimana Gagasan Calon Presiden di Bidang Pertahanan? Begini Isi Debat Capres Ke-3
Maka ada orang kalau marah luar biasa, dia mencaci maki dan mengolok-olok, melempar piring dan sebagainya.
Ini bukan marah uusan agama, beda.
Jadi di saat marah urusan agama kita harus marah dengan cara yang sesuai dan dibimbing oleh agama, dan marahnya kita untuk membela agama.
Namun ketika dalam pergaulan sehari-hari, maka carilah teman yang ketika dia marah, dia tidak akan menyakitimu.