PALEMBANG, PALPRES.COM – Sebagian besar masyarakat di Indonesia sangat piawai dalam mengolah jeroan sapi menjadi masakan yang nikmat.
Beragam olahan jeroan sapi dijadikan masakan seperti soto babat, sop, sate Padang, sate usus, dan juga masih banyak macam masakan lainnya.
Meskipun masakan yang terbuat dari jeroan memiliki rasa yang lezat untuk disantap, akan tetapi mengonsumsi jeroan terlalu sering dapat berisiko memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
Risiko sering mengonsumsi jeroan bisa langsung muncul setelah mengonsumsi jeroan, namun ada juga orang yang baru merasakan dampaknya setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sejak kebiasaan mengonsumsi jeroan ini dimulai.
BACA JUGA:Jangan Salah Pilih, Inilah 5 Sayuran yang Tidak Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Hipertensi
BACA JUGA:Ini Dia 5 Infused Water Buah-buahan yang Aman untuk Ibu Hamil, Bikin Kandungan Sehat
Jeroan sapi merupakan organ atau bagian dalam dari perut sapi, yang dapat berupa usus, babat, paru, limpa, dan lainnya.
Biasanya di pasaran, jeroan ini diperjual beli dalam keadaan sudah bersih dan sudah direbus hingga matang maupun setengah matang.
Bahkan di beberapa tempat, telah tersedia masakan yang terbuat dari jeroan ini, misalnya di rumah makan Padang tersedia paru goreng, dan juga usus sapi yang dimasak dengan memasukkan telur ke dalam usus sapi tersebut.
Risiko Sering Makan Jeroan
BACA JUGA:Manjur Banget! Bisa Dicoba 6 Cara Alami untuk Menghilangkan Sakit Gigi yang Gak Kunjung Sembuh
Mengonsumsi jeroan dalam jumlah wajar sebenarnya masih dapat memberikan berbagai manfaat, pasalnya, jeroan mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Nutrisi yang terkandung dalam jeroan bisa berbeda, tergantung pada jenis jeroan.
Namun, pada umumnya jeroan termasuk dalam makanan yang tinggi protein.