3. Konsistensi dan identifikasi
Warna merah digunakan secara konsisten dalam semua aspek perayaan Imlek, termasuk dekorasi rumah, baju tradisional, lampion, kembang api, dan angpao.
Keberadaan warna merah yang konsisten ini memungkinkan orang untuk dengan mudah mengidentifikasi dan menyambut perayaan Imlek.
4. Penghormatan kepada leluhur
Warna merah juga diasosiasikan dengan leluhur dan leluhur yang dihormati dalam perayaan Imlek.
Dalam tradisi Tionghoa, meja perayaan Tahun Baru dihias dengan makanan, bunga, dan dupa, semuanya dikemas dengan warna merah sebagai tanda penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal.
5. Replikasi dalam budaya populer
Warna merah dalam perayaan Imlek telah menjadi bagian dari budaya populer Tionghoa dan seringkali dilibatkan dalam festival, pementasan, pertunjukan, dan dekorasi komersial.
Hal ini juga turut mempengaruhi persepsi masyarakat umum tentang keterkaitan warna merah dengan perayaan Imlek.
Mengingat nilai simbolik, makna budaya, dan pengidentifikasian yang kuat, warna merah tetap menjadi warna dominan dalam perayaan Imlek.
Warna ini tidak hanya mencerminkan kekayaan dan keberuntungan, tetapi juga membangkitkan semangat perayaan dan mengikat masyarakat Tionghoa dalam merayakan Imlek. *