Kalau dalam ibadah itu ada perkara yang diharamkan Allah SWT dan Rasul-Nya karena bisa merusak puasa, sudah barang tentu Rasulullah SAW pernah menjelaskannya.
Kalau beliau menjelaskan, sudah pasti sahabat jadi tahu dan mereka pun akan menyebarkannya layaknya hukum syariah dan yang lain.
Karena tidak ada hadist sahih, hadist lemah, atau riwayat yang mengharamkan seusatu hal itu, berarti beliau tidak melarangnya.
BACA JUGA:5 HP Kamera 64 MP Termurah di Tahun 2024, Harga Mulai 2 Jutaan
BACA JUGA:Kiper Naturalisasi Ini Tidak Masuk Daftar Pemain Timnas indonesia Untuk Lawan Vietnam, Mengapa?
Ibnu Taimiyyah meyebutkan, bahwa jika hukum-hukumnya yang bersifat umum harus dijelaskan secara umum pula oleh Rasulullah SAW agar semua umat Islam dapat meriwayatkannya.
Berarti celak dan hal-hal yang sejenis juga bersifat umum.
Sama halnya dengan parfum, mandi, dan wangi-wangian.
Kalau memang semua itu membatalkan puasa, Nabi Muhammad SAW pasti menjelaskannya sebagaimana dia menjelaskan hal-hal lain yang membatalkan puasa.
BACA JUGA:Ziarah Kubro Hingga Nyorog, Ini 7 Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Indonesia, Sarat Makna Mendalam
BACA JUGA:Isuzu MU-X Resmi Dirilis, Tampilannya Keren Abis, Pajero Sport Ada Saingan Nih!
Jadi berhubung Nabi Muhammad SAW tidak menjelaskannya, berarti semua hal diatas sama dengan wangi-wangian, parfum, dan minyak.
Parfum terkadang naik ke atas hingga ke hidung, masuk ke otak, dan mempengaruhi seluruh tubuh.
Demikian pula dengan minyak, terkadang ia diserap tubuh sehingga mampu memperkuatnya.
Wewangian juga dapat mendatangkan kekuatan yang besar.
BACA JUGA:Harga Mulai Rp12 Ribuan, Ini 4 Toko Kurma Terbaik dan Terenak di Palembang