PALPRES.COM - Di tengah gemerlapnya lampu panggung dan riuh rendahnya musik tradisional, tarian memukau menyambut kedatangan para tamu di Bumi Serepat Serasan.
"Selamat datang, Di Bumi Serepat Serasan Oi Elok Nian," demikianlah terbuka adegan keindahan alam dan kekayaan budaya yang mempesona.
Dalam ritme tarian yang indah, setiap gerakan adalah ungkapan cinta dan kebanggaan akan tanah air.
Tarian Serepat Serasan, sebuah warisan seni yang berakar dalam kearifan lokal, tak hanya sekadar hiburan visual.
Ia adalah cerminan dari kekayaan alam dan keberagaman budaya yang membanggakan.
Seorang penari, dengan lemah gemulai, menggambarkan keelokan pemandangan Bumi Serepat Serasan, sementara yang lain membawa tepak daun sirih, simbol keharuman dan keramahan.
Cikal bakal tarian ini tak terlepas dari inspirasi seorang tokoh perempuan yang gigih, Ir. Hj. Sri Kustina Heri Amalindo, ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.
Bersama dengan para guru seni setempat, mereka menciptakan sebuah karya yang menggambarkan keindahan alam dan kekayaan alamiah kabupaten tersebut.
BACA JUGA:Menilik Tradisi 'Menyuling Ayam' dalam Suku Haji, Pelestarian Kearifan Lokal di Sumatera Selatan
Tari Serepat Serasan bukan hanya sekedar gerakan-gerakan yang indah.
Di setiap langkahnya tersemat pesan tentang kekayaan sumber daya alam yang melimpah.
Melalui gerak tubuhnya yang memesona, tarian ini mengajak penonton untuk merasakan keagungan alam dan keberlimpahan sumber daya alam yang dimiliki Bumi Serepat Serasan.