Jemaah Calon Haji Wajib Memakai Kartu Pintar untuk Masuk Arafah

Rabu 22-05-2024,21:25 WIB
Reporter : Citra Utama
Editor : Citra Utama

Namun jumlahnya sangat terbatas.

BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 8 Tiba di Asrama Haji, Ini Layanan yang Diterima Jemaah

"Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jemaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jemaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil

Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa.

"Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil.

Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. 

Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jemaah. 

Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jemaah.

Apa saja data yang tersaji? 

Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Makkah.

Bagaimana kalau hilang? 

Menurut Khalil, Kementerian Haji Saudi akan menggantinya, tetapi dibatasi maksimal 10 persen dari jumlah kuota haji Indonesia.

"Kalau hilang harus ke kasektor, kami akan mengurusnya. Ini hal yang baru pertama kali dalam sejarah ibadah haji. Ini satu sisi membantu tapi untuk lansia ada kerepotan. Tapi ini dalam rangka untuk melaksanakan peraturan di Arab Saudi," kata Khalil.

Smart card, kata Khalil, akan dipakai saat wukuf di Arafah. 

"Pemeriksaan itu akan dilakukan di padang Arafah. Secara random sampling. Itu kan untung-untungan. Kalau nanti ada yang hilang kartunya, tetap kloter sampaikan ke sektor ke maktab. Pokoknya jemaah haji yang resmi tidak usah khawatir, tapi jangan sampai hilang," pesan Khalil.

Khalil mengatakan mengenai smart card ini akan terus disosialisasikan di berbagai forum di setiap sektor saat bimbingan haji.

Kategori :