Diantaranya, pernah menjadi Ketua OSIS SMA Islam Cipasung Tasikmalaya dan Ketua Ikatan Santri Ma’had Al-Muhsin (ISMA) Krapyak D.I. Yogyakarta.
BACA JUGA:5 Alasan yang Membuat Samsung Jadi Hp Terlaris Di Indonesia
BACA JUGA:Elkan Baggott Putuskan Hubungan dengan PSSI? Buntut Tak Dipanggil ke Timnas Indonesia
Bukan hanya aktif di organisasi di dalam sekolah dan kampus saja, namun Gus Amu ini aktif juga di organisasi luar kampus.
Seperti menjadi Koordinator Kaderisasi PW IPNU (Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlaatul Ulama) D.I. Yogyakarta, masih banyak lagi oragnisasi yang di ikutinya hingga sekarang.
Bukan hanya aktif, namun Gus Amu ini juga menjabat sebagai ketua, diantaranya ketua umum Pencinta Tanah Air Indonesia Sumatera Selatan, Ketua Kerukunan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Muara Enim, dan banyak lagi lainya.
Dari riwayat pendidikanya saja, kita sudah kalau Calon Bupati Muara Enim adalah orang yang dekat dengan para Alim Ulama di Indonesia, sehingga kepemimpinannya tidak perlu ditagukan lagi.
BACA JUGA:Dilempari Bom Molotov, Kantor Kedutaan Besar Israel di Meksiko Dibakar Massa
BACA JUGA:Ini Jawaban Presiden Jokowi Soal Kelanjutan Jalan Tol Lubuklinggau- Bengkulu
Putra Kiyai Gerentam ini adalah seorang Qori’ Al Quran dan sering di daulat sebagai Khotib Jum’at.
Dia Umroh berkali-kali, hingga mendapatkan kesempatan Haji Besar di tahun 2023/1445 Hijriah.
Terlepas dari itu, kebanyakan orang memandang politik itu kotor, politik itu najis, ketika seseorang ditanya mengenai dunia politik.
Pasalnya politik selalu disalahgunakan hanya sebagai intrumen menjadi seorang penguasa.
BACA JUGA:SIMAK! 5 Alasan Motor Honda Beat Digandrungi Banyak Ciwi-ciwi Palembang
BACA JUGA:Tangkis Berita Hoaks, Pemprov Sumsel Gandeng KPK RI Hasilkan Konten Berkualitas Cegah Korupsi
Sehingga label politik pun cenderung menjadi negatif, padahal arti politik sendiri menurut teori Aristoteles adalah usaha untuk mewujudkan kebaikan bersama.