Kenapa bisa demikian?
Soalnya, lanjut Khalim, pihaknya membuatkan unit bisnis untuk memberi subsidi berbagai pengeluaran di sekolah wakaf tersebut.
Bahkan ke depan, lanjut dia, pihaknya berencana akan membangun SPBU, yang keuntungannya akan dikonversi menjadi beasiswa.
BACA JUGA:MotoGP Italia, Pecco Bagnaia Dapat Penalti Grid Usai Insiden dengan Alex Marquez: Itu Konyol
“Hari ini kami sudah bisa memberikan beasiswa untuk kurang lebih 50 murid setiap tahun" tutur Khalim.
Namun dibalik kesuksesan pengelolaan sekolah produktif, Khalim juga berbagi tantangan yang muncul.
Salah satunya kontrol ketat dalam pengelolaan sekolah produktif, harus selalu dilakukan.
“Kami terus melakukan monitoring dashboard keuangan, termasuk pengecekan sarana dan prasarana.
BACA JUGA:7 HP Ini Punya Kamera terbaik!, Tanpa Harus Sewa Fotografer
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Semua Jurusan
Setiap kerusakan harus segera diperbaiki.
Selain itu program harus terus berinovasi agar aset tidak mandeg.
Hal ini sesuai dengan kaidah wakaf, bahwa aset wakaf ini tidak boleh berkurang atau minus, " ucap Khalim.
Di akhir Sharing Session, Khalim berpesan agar setiap nazhir atau pengelola wakaf, senantiasa memegang tiga nilai sebagai kunci sukses pengelolaan wakaf produktif.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Semua Jurusan