Honda

Cari Solusi Pengangguran di Indonesia dengan ‘Bangun Generasi Mustahil Miskin’

Cari Solusi Pengangguran di Indonesia dengan ‘Bangun Generasi Mustahil Miskin’

Webinar Parenting Membangun Generasi Mustahil Miskin" yang digelar Kampus Bisnis Umar Usman GREAT Edunesia, Sabtu, 29 Juni 2024-GREAT Edunesia-

BOGOR, PALPERES.COM - Kampus Bisnis Umar Usman GREAT Edunesia menyelenggarakan webinar parenting pada Sabtu, 29 Juni 2024. Mengambil tema "Membangun Generasi Mustahil Miskin".

Acara ini diikuti oleh para orang tua maupun mahasiswa yang memiliki ketertarikan ada dunia entrepreneurship. 

Sebanyak 150 peserta hadir antusias mendengarkan paparan dari para pembicara nasional , yaitu Ippho Santosa, Inisiator Umar Usman Business School, serta Ustadz Luqmanulhakim, Pengasuh dan Pimpinan Masjid Kapal Munjalan Indonesia.

Dalam Keynote Speechnya, Ippho Santosa menyampaikan tentang pentingnya menjadi entrepreneur di tengah pengangguran yang menjadi masalah serius di negara berkembang. 

BACA JUGA:PGE Gaet Elnusa, PertaMC dan PGAS Solution untuk Mewujudkan Transisi Energi Bersih

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Bantu 50 Cool Box, Dukung Peningkatan Kualitas Hasil Tangkapan

"Persentase jumlah entrepreneur di Indonesia sangat kecil, jauh angkanya dari negeri maju. 

Muslim yang menjadi entrepreneur mungkin hanya sekitar satu persen, padahal Nabi Muhammad dan keluarga, sahabat banyak yang jadi entrepreneur. 

Menjadi entrepreneur ini adalah sunah, niatkan untuk mendapat rida Allah. Berbisnis bagian syiar dalam Islam" ucap Ippho.

Selanjutnya setelah menanamkan pentingnya memiliki karakter entrepreneurship, Ippho berbagi tips bagaimana memulai bisnis. 

BACA JUGA:Anak Muda Merapat! Buruan Ikut Campaign Sharp Content Creator Hunt 2024, Hadiahnya Puluhan Juta Rupiah

BACA JUGA:Polisi Bergerak Buru Pemilik Sumur Muba Yang Terbakar, Stop Segala Kegiatan Tambang Ilegal

Ippho menjelaskan bahwa berbisnis tidak harus memiliki toko atau karyawan, tapi bisnis dimulai dari disiplin dalam melakukan penawaran.

"Munculkan keberanian untuk memberikan penawaran lalu konsisten. 

Agar konsisten maka kita perlu rasakan manfaat dari produk, jadikan kebiasaan, disiplin dalam penawaran, serta jadi motivasi untuk memberikan contoh pada tim kita,” jelas Ippho.

Adapun dalam sesi inti webinar, ust. Luqmanul Hakim berpesan agar seorang memperhatikan sosial medianya. 

BACA JUGA:Sumur Illegal Drilling Terbakar, Pj Bupati Muba Langsung Turun ke Lokasi

BACA JUGA:Honda Freed Hadir Lagi di 2024 Dengan Harga Lebih Terjangkau

Seorang muslim tidak boleh riya, jangan memposting di media sosial untuk mengharap pujian manusia. 

Beliau pun membacakan surat Ali-Imran ayat 120.

"Dari Surat Ali-Imran ayat 120 tersebut maka saya berpesan jangan posting everything, belajar untuk memilah-milah postingan, karena ini akan membangun mental kita. 

Jangan curhat sama sembarang orang, kalaupun kita posting kesedihan, akan ada orang yang bersyukur di atas kesedihan kita. 

BACA JUGA:Inilah 3 Jenis Batu Akik Bacan Paling Disukai Kalangan Pesohor

BACA JUGA:Israel Invasi Militer ke Lebanon, Iran Beri Peringatan Keras Ini

Begitu pun ketika kita memposting kesuksesan, bisa jadi ada orang yang hasad dengan kesuksesan tersebut" pesan Ustadz Luqman.

Selain itu Ustadz yang akrab dipanggil Ayah Man ini berpesan, untuk membuang mental miskin dan selalu kurang dalam diri seorang muslim.

Inilah langkah pertama membangun generasi mustahil miskin.

Kemudian beliau membacakan surat An-Najm ayat 43-45 serta 48. 

BACA JUGA:Muara Enim Masih Tergenang! 167 KK Terdampak Banjir Yang Signifikan

BACA JUGA:MANTUL! Gojek Luluskan Ribuan Anak Mitra Driver Kursus Bahasa Inggris

"Coba perhatikan surat An-Najm ayat 43 sampai 45. 

"Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis; dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan; dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan Wanita".

Ketiga ayat beruntun ini menunjukan tentang kondisi lawan kata. 

Tapi perhatikan dalam surat yang sama di ayat ke 48 "dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan", maka lawan dari kekayaan bukan kemiskinan tapi kecukupan. 

BACA JUGA:Deretan Tanaman Hias yang Bisa Mengatasi Jamur, yuk Simak Ulasannya

BACA JUGA:7 Jenis Tanaman Hias yang Paling Cocok Dijadikan Dekorasi di Rumah

Inilah mindset yang harus diubah, orang itu miskin karena mindsetnya merasa selalu kurang" pesan Ustadz. Luqman.

Sebagai bagian dari GREAT Edunesia, Kampus Bisnis Umar Usman telah menjadi lembaga pendidikan berpengalaman dan terpercaya selama lebih dari 11 tahun dengan melahirkan para pengusaha berkarakter. 

Melalui seminar parenting ini, Kampus Bisnis Umar Usman berharap ada satu persepsi antara orang tua dan anak demi satu tujuan yakni mengantarkan anak-anak sukses di bidangnya, memiliki karakter entrepreneurship, sehingga bisa diterima dimanapun mereka berada.

Entrepreneurship pada remaja akan berkembang dengan dukungan lingkungan terdekat seperti orang tua, budaya pengasuhan yang dibangun dalam keluarga, dan sistem pendidikan yang sesuai.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Trimegah Bangun Persada Tbk lulusan SMA/SMK, D3, S1

BACA JUGA:Lowongan Kerja PT LPP Agro Nusantara (PTPN III Group) Juni 2024, Simak Kualifikasinya!

Tak kalah penting perlu dipahami orang tua dan anak sebagai calon entrepreneur muda, bahwa bidang entrepreneurship tidak bisa hanya dengan teori tapi harus di dukung dengan praktek. 

Pola pendidikan serta pengajaran yang tepat dari sebuah institusi pendidikan, juga mendukung anak menjadi entrepreneur yang sukses.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: