Kala itu, Ali menyedekahkan daging, kulit dan jilalnya yakni kulit yang ditaruh pada punggung unta untuk melindngi dari dingin.
Saat itu, Ali tak memberi sesuatu pun dari hasil sembelihan kurban kepada tukang jagal.
Beliau bersabda: "Kami akan memberi upah kepada tukang jagal dari uang kami sendiri".
BACA JUGA:Beli Ertiga Hybrid Cruise di IIMS 2024 Surabaya, Gratis Voucher BBM, OTR Mulai Rp300 Jutaan
Dari hadits ini bisa diambil hikmahnya, bahwa upah penyembelihan hewan kurban tak boleh diambil dari hasil sembelihan kurban.
Kurban hendaknya menyediakan upah khusus dari kantongnya sendiri untuk penyembelih dan panitia.
Apabila pekurban ingin memberi daging kurban kepada tukang jagal atau panitia, maka itu adalah hadiah atau shodaqoh, bukan upah.
5. Menggagalkan Hewan Kurban yang Telah Ditentukan
BACA JUGA:Ini 7 Tanaman Hias yang Indah dan Memiliki Khasiat untuk Pengobatan, Simak Ulasannya
Ketika seseorang telah membeli hewan untuk berkurban, maka dia tak boleh membatalkan atau menukar hewan kurban itu untuk kebutuhan lainnya.
Sebab itulah, ketika telah membeli hewan dan berniat untuk berkurban, maka ada baiknya tetap konsisten dengan pilihan tersebut.