Kemudian tindakan tersebut sepertinya menyiratkan bahwa Hamas akan terus memainkan peran mereka dalam pengaturan tambahan yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Gagal Jebol Gawang Tanzania, Ini Tanggapan Shin Tae-yong
BACA JUGA:Hadiri Launching Batik Bejumpe Berkilau, Pj Ketua TP PKK Muba Katakan Ini
Sebuah potensi terjadinya bentrokan dengan tekad Israel untuk melanjutkan kampanye guna melenyapkan kelompok Islam yang didukung Iran.
Joe Biden telah memuji beberapa proposal gencatan senjata selama beberapa bulan terakhir ini.
Dimana masing-masing proposal tersebut memiliki kerangka kerja serupa dengan yang ia uraikan pada hari Jumat, namun sayangnya semua gagal.
Seperti diketahui, pada bulan Februari ia mengatakan Israel telah setuju untuk menghentikan pertempuran pada bulan Ramadhan, bulan suci umat Islam yang dimulai pada tanggal 10 Maret.
BACA JUGA:5 Mobil Ini Digemari Masyarakat Indonesia, Simak Daftarnya!
BACA JUGA:Lantik Tim Keluarga dan Relawan Pemenangan, Herman Deru Minta Ini
Namun gencatan senjata seperti itu tidak terwujud sama sekali.
Poin utama yang menjadi kendala dari hal tersebut adalah desakan Israel yang menginginkan mereka hanya akan membahas penghentian sementara pertempuran sampai Hamas dihancurkan.
Sementara Hamas, yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur, mengatakan Hamas akan membebaskan sandera hanya jika perang di Gaza bisa diakhiri secara permanen.
Joe Biden dalam pidatonya mengatakan usulan terbarunya untuk menciptakan ‘hari setelahnya’ yang lebih baik di Gaza tanpa Hamas berkuasa.
BACA JUGA:Prabowo Akan Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Prajurit TNI Siap Bertugas Kapanpun dan Dimanapun!
Sayanngnya Ia tidak merinci bagaimana hal ini dapat dicapai, dan juga mengakui bahwa ada sejumlah rincian yang perlu dinegosiasikan untuk berpindah dari fase satu ke fase dua.