Tewasnya 10 anggota keluarga Ismail Haniyeh dalam serangan Israel, menjadi kali kedua dialami oleh Pemimpin Hamas tersebut.
BACA JUGA:Tips Aman Mencari Jodoh di Media Sosial Menurut Buya Yahya, Sebaiknya...
BACA JUGA:Batu Akik Panca Warna Disukai Orang Karena Keindahannya
Soalnya serangan Israel pada April 2024 di Gaza tengah, menewaskan tiga putra dan empat cucu Ismail Haniyeh.
Dengan tewasnya 10 anggota keluarga Ismail Haniyeh pada serangan Israel ke Gaza utara, berarti pemimpin Hamas tersebut sudah kehilangan paling tidak 60 anggota keluarganya sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023 lalu.
Militer Israel menjadikan keluarga Ismail Haniyeh bukan tanpa alasan.
Karena negara zionis tersebut, menuduh Ismail Haniyeh dan keluarganya kerap melakukan kegiatan terorisme.
BACA JUGA:Berikut 7 Tanaman Herbal yang Dapat Mengatasi Asam Lambung
Selain itu, Hamas juga dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat.
Sementara Hamas mengutuk terhadap rumah keluarga Ismail Haniyeh, dan menyebutkan hal itu sebagai “pembantaian” lainnya yang dilakukan Israel di Gaza.
Hamas menuduh militer Israel kembali melakukan pelanggaran hukum dan norma internaisonal, yakni melarang menjadikan warga sipil sebagai sasaran perang.
Pernyataan Hamas mengkritik Israel karena melanggar hukum dan norma internasional dengan sengaja menargetkan warga sipil dan melakukan pembantaian.
BACA JUGA:Isi Libur Sekolah, Ratusan Anak di Lubuklinggau Ikut Festival Sepak Bola Silampari Cup
BACA JUGA:Pj Wali Kota H Trisko Defriyansa Hadiri Acara Pisah Sambut Pj Gubernur Sumsel
Diketahui, serangan gencar Pasukan IDF Israel ke sejumlah basis Hamas meningkat sejak perang meletus diantara kedua pihak pada 7 Oktober 2023.