Ia menambahkan, inovasi menjadi salah satu kunci penting dalam mengatasi krisis iklim.
BACA JUGA:Selain PKH dan BPNT, Lansia Usia 70 Tahunan Akan Dapat Bansos Rp700.000, Cair Mulai Juli 2024
BACA JUGA:3 Fakta Menarik Tentang Bansos PKH yang Ada di Indonesia Sasar 10 Juta Kartu Keluarga
Teknologi baru dan ide-ide cerdas yang berkelanjutan harus terus dikembangkan.
Baik inovasi teknologi di bidang energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, pengelolaan sampah dan limbah yang efektif, diantara contoh solusi yang harus diaplikasikan.
Hani S. Rustam memaparkan beberapa nilai dan prinsip keadilan iklim yang menjadi urgensi dalam menghadapi perubahan iklim, antara lain :
1. Keadilan distributif, yakni memastikan distribusi manfaat dan beban perubahan iklim secara adil diantara semua pihak.
BACA JUGA:UPDATE! Pemerintah Umumkan Tentang BLT MRP Mitigasi Resiko Pangan 2024, Benarkah Akan Dicairkan?
BACA JUGA:Pj Wako Minta Peringatan Harganas Tingkat Provinsi Sumsel di Lubuklinggau Harus Sukses
2. Tanggung bawab bersama, mengakui bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab, tetapi berdasarkan kemampuan dan peran masing-masing.
3. Pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan, dengan menciptakan kesetaraan dalam akses terhadap sumber daya dan mengurangi ketimpangan ekonomi.
4. Keadilan rekognitif, yakni mengakui hak kolektif dan menghormati pengetahuan lokal serta kontribusi masyarakat adat.
5. Keadilan prosedural, dalam memastikan proses pengambilan keputusan yang transparan dan partisifasif.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Juli 2024! Tersedia Banyak Posisi!
BACA JUGA:Intip 5 Keunggulan Infinix Smart 8 Pro, Fitur Mewah dengan Harga Cuma 1 Jutaan
6. Keadilan korektif, yakni mengatasi ketidaksetaraan historis dan mengoreksi dampak negatif perubahan iklim.