JAKARTA, PALPRES.COM – Pemadanan NIK dan NPWP saat ini masih bisa dilakukan Wajib Pajak.
Pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memberikan kesempatan pemadanan NIK dan NPWP, hingga akhir Desember 2024.
Pemadaman bisa dilakukan secara mandiri oleh Wajib Pajak.
Walau pihak DJP sudah menetapkan deadline terakhir pemadanan NIK dan NPWP, pada 30 Juni 2024 lalu.
BACA JUGA:PSSI Segera Proses Naturalisasi Mauresmo Hinoke, Tim Geypens dan Dion Markx, Timnas Tambah Amunisi
BACA JUGA:Mantan Kepala OJK Sumbagsel Terseret Dugaan Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB, Kini Diperiksa Bareskrim
Diketahui, pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) wajib dilakukan oleh Wajib Pajak.
Karena sejak 1 Juli 2024, wajib pajak, baik orang pribadi, badan, maupun instansi pemerintah akan beralih memakai NPWP 16 digit.
NPWP 15 digit sebelumnya tak berlaku lagi, pasca 1 Juli 2024.
Dengan berrlakunya NPWP 16 dikit, maka Wajib Pajak akan terkena sanksi berupa tak bisa mendapatkan beragam layanan yang berkaitan dengan pajak.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia, Yuk Lamar di Sini!
BACA JUGA:Wacana Pemerintah Menaikkan Bea Masuk 200 Persen, Begini Reaksi Kadin Indonesia
Apa saja layanan berhubungan dengan pajak, yang tak bisa diakses bila Wajib Pajak belum dilakukan pemadanan NIK dan NPWP?
Berikut layanan berhubungan dengan pajak dimaksud.
1. Layanan pencairan dana pemerintah.