Hasil Survei Mengungkap Boikot Produk Terafiliasi Israel Buat Brand Lokal Naik Signifikan

Minggu 14-07-2024,03:22 WIB
Reporter : Ella Sulistiana
Editor : Ella Sulistiana

PALPRES.COM- Kampanye Eyes On Rafah yang viral pada 28 Mei 2024 dan diikuti gerakan boikot produk yang disinyalir terafiliasi Israel berdampak pada penjualan sejumlah brand.

Melihat kampanye yang berpotensi memberikan dampak besar bagi pasar Fast Moving Consumer Goods (FMCG) e-commerce, Compas.co.id bergerak cepat dan cermat untuk memonitor keadaan pasar.

Khususnya saat kampanye tersebut viral, pada 19 Mei-15 Juni 2024 di platform Shopee dan Tokopedia.

Pada periode ini Compas.co.id menemukan total jumlah produk terjual (sales quantity) dari 206 brand yang disinyalir terafiliasi Israel turun 3 persen.

BACA JUGA:Ngopi Asyik Sambil Menikmati Aliran Sungai Kelingi di Bendungan Water Vang Lubuklinggau

BACA JUGA:Manfaatkan Sisa Liburan Sekolah dengan Merakit LEGO Terbaru Edisi Lost in Space

Angka ini jika dibandingkan dua minggu sebelumnya, dari 6.884.802 jumlah produk terjual ke 6.673.745 produk. 

Dilihat lebih detail, penurunan lebih terasa dari 1-7 Juni 2024, dimana sektor FMCG di E-commerce turun 7 persen dari 2.407.460 ke 2.223.273 produk.

“Penurunan jumlah produk terjual ini sejatinya memang dikarenakan brand-brand yang terdampak dari aksi boikot pasca viralnya Eyes on Rafah,” ungkap Hanindia Narendrata selaku Co-founder CEO Compas.co.id.

Berdasarkan data dashboard Compas.co.id, pada periode 2-15 Juni 2024 dari 37 kategori produk ibu dan bayi yang masuk list boikot, 92 persen diantaranya mengalami penurunan penjualan.

BACA JUGA:Jebak Pasukan Israel, Brigade Al-Qassam Hancurkan Konvoi Tank Merkava

BACA JUGA:5 HP Android Tahan Air yang Aman Digunakan Saat Musim Hujan, Harga Mulai 2 Jutaan

Sementara pada brand kesehatan dari 29 brand yang masuk ke list, 74 persen diantaranya turun dibandingkan dengan 2 minggu sebelumnya. 

Begitu pula pada kategori makanan minuman, dimana 74 persen dari 75 brand yang diboikot jumlah produk terjualnya turun.

Sementara 85 brand di kategori perawatan dan kecantikan, 62 persen diantaranya turun.

Kategori :