Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indonesia memiliki 5,1 juta hektar terumbu karang, yang merupakan 18 persen dari luas terumbu karang dunia.
“Dua wilayah ini merupakan pusat dari keanekaragaman hayati,” ungkap Alexandre Portnoi, penasihat hukum dari Conservation Internasional.
Portnoi diketahui orang yang membantu pencapaian kesepakatan antar kedua negara.
BACA JUGA:TOK! Korupsi Sebesar Rp 45M SYL Hanya Divonis 10 Tahun Penjara, Inikah Keadilan?
BACA JUGA:Joe Biden Dituduh Aktor di Balik Konspirasi Penembakan Trump, Benarkah?
Selain itu pemerintah Indonesia juga mendapatkan keuntungan dari utang yang dihapus oleh AS mulai 2009, 2011 dan 2014.
Bahkan nilai utang kolektif dengan waktu yang berbeda ini jumlahnya mencapai $70 juta.
Menariknya lagi, utang yang dihapus oleh AS ini menjadi kali yang pertama berfokus pada terumbu karang, dibanding pada hutan hujan Indonesia.
Tantangan dari konservasi ini dinilai lebih sulit dilakukan dalam skala nasional.
BACA JUGA:Jangan Sampai Salah! Ternyata Ini Perbedaan myBCA dan BCA Mobile, Termasuk Fitur dan Limit
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Siap Lakukan Pengawasan WNA di Tiga Kabupaten dan kota
Hal ini disebabkan beberapa faktor, seperti pemanasan bumi akibat emisi gas rumah kaca global.
Hal itu sebagai dampak dari pembakaran bahan bakar fosil, dan masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah Indonesia saja.