PALEMBANG, PALPRES.COM - Untuk pertama kalinya Hari Kebaya Nasional (HKN) diperingati pasca ditetapkannya tanggal 24 Juli sebagai HKN oleh Presiden Joko Widodo.
Di kota Palembang, peringatan HKN tahun 2024 dihadiri langsung oleh Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Sumsel Melza Elen Setiadi, dipusatkan di pelataran Benteng Kuto Besa.
Tak hanya itu Ia serta Pj Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sumsel Desi Edward.
Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati, juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Sumsel Fitriana.
BACA JUGA:Makin Tua Makin Gacor! Ini 5 Weton Istri yang Membawa Rezeki Bagi Suami
BACA JUGA:Inilah 5 DPO Kasus Korupsi yang Ditangani KPK, Salah Satunya Orang Terkaya di Indonesia!
Lalu dalam sambutannya Melza mengatakan, parade kebaya nusantara adalah kesempatan untuk merayakan kekayaan budaya yang terus hidup dan berkembang serta memperkuat rasa cinta akan warisan budaya.
sambil merayakan keindahan dan keunikan kebaya dalam balutan kain dan busana tradisional yang mempesona seperti songket, jumputan dan batik Palembang.
"Kebaya bukan sekedar busana. Kebaya adalah simbol keanggunan, keelokan, dan kebanggaan bagi setiap wanita Indonesia. Di setiap jahitannya terpatri nilai-nilai keindahan budaya nusantara yang kaya. Ketika seseorang mengenakan kebaya, ia tidak hanya memakai pakaian, tetapi juga menceritakan sebuah cerita tentang kekayaan budaya dan sejarah", jelasnya.
Tak hanya itu Menurut dia, kebaya memiliki desain yang elegan dan sering kali dipercaya dapat menonjolkan kecantikan wanita secara alami.
BACA JUGA:Como Selesaikan Kesepakatan, Raphael Varane Tandatangani Kontrak Durasi 2 Tahun
BACA JUGA:Upacara Peringatan HBA ke-64, Kajari Muba Roy Riyadi Sampaikan Tugas dan Fungsi Kejaksaan
Dengan bahan-bahan yang dipilih dengan teliti dan hiasan yang rumit, setiap kebaya adalah karya seni yang memadukan keindahan tradisional dengan sentuhan modern.
"Lalu Melalui peringatan Hari Kebaya Nasional ini, kita tidak hanya mengenang sejarah dan kearifan nenek moyang kita, tetapi juga menghargai karya para perajin dan desainer yang dengan cermat mempertahankan dan mengembangkan keindahan kebaya dalam bingkai zaman yang terus berubah,” terangnya.
HKN lanjut Melza, sebuah cara untuk melestarikan warisan budaya.