Lebanon Desak Penyelidikan Internasional, Ungkap Aktor Serangan Mematikan di Golan

Senin 29-07-2024,06:15 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

Sebagaimana yang dilakukan Hizbullah selama ini.

BACA JUGA:4 Bansos Bakal Cair Agustus 2024, Khusus Wilayah Ini Dapat Tambahan Rp300 Ribu per Bulan

BACA JUGA:Ketegangan Kian Mendidih, Perang Israel vs Hizbullah di Ambang Pintu

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Minggu lalu bersumpah akan memberikan respon keras atas serangan Majdal Shams.

Sementara Iran sebagai pendukung dari Milisi Hizbillah, memperingatkan Israel untuk berhati-hati melakukan kampanye militer baru di Lebanon.

Karena, Iran menegaskan, hal itu dapat menyebabkan satu konsekuensi yang tak bisa diduga.

Pernyataan pihak Iran ini semakin mengkhawatirkan banyak pihak, jika perang terbuka yang sudah diambang pintu bukan hanya antara Israel dan Hizbullah, tapi  juga bakal melebar.

BACA JUGA:14 Rumah Menteri di IKN Siap Huni Lengkap Terisi Perabot Produksi Dalam Negeri

BACA JUGA:PT Wijaya Karya Pracetak Gedung Buka Lowongan Kerja Magang WIKA Internship Program, Ini Syaratnya

Iran sebagai pendukung utama dari Hizbullah, tentunya tak akan tinggal diam jika proxinya di Lebanon tersebut diserang Israel.

Belum lagi kelompok-kelompok perlawanan lintas negara, yang secara ideology sejalan dengan Iran, juga akan ikut campur dalam ketegangan tersebut.

Diketahui, konflik bersenjata antara Milisi Hizbullah dengan Israel mulai memuncak pada Oktober 2023.

Saat itu Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas, mendukung warga Gaza dan pejuang Palestina melawan Israel dengan melakukan serangan lintas batas.

BACA JUGA:Daftar Nama Calon Pengganti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

BACA JUGA:Instaperfect Real Skin Make Up Class, Serunya para New MUA Belajar Teknik Make Up

Serangan tersebut dimulai Hizbullah, sehari pasca Hamas melakukan Operasi “Banjir Al Aqsa” ke wilayah Israel, 7 Oktober 2023 hingga memicu perang di Gaza hingga kini.

Kategori :