TEHERAN, PALPRES.COM – Iran memberikan peringatan keras kepada Amerika Serikat, untuk berhenti mendukung Israel.
Karena apa yang Iran lakukan (serangan, red) dalam waktu dekat, bukan untuk meningkatkan ketegangan regional di Timur Tengah.
Tapi menghukum agresor Israel, yang dinilai menciptakan ketidakstabilan di kawasan regional Timur Tengah.
Demikian ditegaskan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani, Senin 5 Juli 2024 waktu setempat.
BACA JUGA:Bansos PKH cair Agustus Ini Untuk Kategori Anak Sekolah, Daftar Penerima Cek Disini!
BACA JUGA:Shakti Si Burung Garuda Berkepala Putih Memakai Jersey Merah, Maskot Baru Timnas Indonesia
Ketidakstabilan kawasan Timur Tengah yang dimaksud oleh Nasser Kanaa, adalah pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang dilakukan militer Israel pada 31 Juli 2024 lalu.
Setelah sehari sebelumya, militer Israel juga menewaskan Komandan Militer Utama Hizbullah, Fuad Shukr dalam serangan udara ke daerah pemukiman di Beirut selatan.
Nasser Kanaani menegaskan, komunitas internasional, khususnya AS, telah gagal dalam tugasnya menjaga stabilitas di kawasan regional Timur Tengah.
“Komunitas internasional harus mendukung Iran, menjatuhkan hukuman bagi agressor tersebut,” tegas Nasser Kanaani.
BACA JUGA:5 Mobil Sering di Pakai Para Old Money dan Jarang ditemui di Indonesia
BACA JUGA:Pangdam II Sriwijaya Pimpin Rakor Optimasi Lahan Rawan di Wilayah Kodam II Swj
Nasser Kanaani menambahkan, hukuman yang akan Iran berikan kepada agressor Israel tak bisa dihindarkan lagi.
Sementara Komandan Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami, menegaskan saat ini Israel bagaikan menggali kuburannya sendiri.
Hossein Salami memastikan, Israel akan menerima hukumannya atas serangkaian tindakan anarkis selama ini.