Pembunuhan Ismail al-Ghoul dan Rami al Refee dikutuk keras oleh Committee to Protect Journalists yang berbasis di Amerika Serikat tersebut.
Israel didesak agar menjelaskan pembunuhan dua jurnalis tersebut, yang seharusnya tak dijadikan target perang.
Mirisnya, Ismail al-Ghoul menjadi sasaran pembunuhan Israel saat sedang melakukan siaran langsung atau live.
BACA JUGA:Pilih Mana? Xiaomi Redmi Pad Pro Atau Xiaomi Pad 6 yang Harganya Kini Cuma Rp 3 Jutaan
BACA JUGA:Cuma Beda Rp 500.000, Cek Perbedaan Spesifikasi Dari Yamaha Grand Filano Neo dan Lux
Pihak militer Israel sendiri menuduh Ismail al-Ghoul sebagai “kaki tangan” Hamas.
Selain Ismail al-Ghoul, Israel sebelumnya juga telah menghabisi jurnalis Al Jazeera lainnya di Gaza.
Termasuk pembunuhan terhadap jurnalis Hamza al-Dahdouh, putra Kepala Biro Gaza Al Jazeera Wael al-Dahdouh.
Hamza al-Dahdouh menjadi sasaran drone Israel, bersama rekannya Mustafa Thuraya.
BACA JUGA:INFO TERBARU! Ini Persyaratan Daftar CPNS 2024, Batas Usia Terendahnya Segini
BACA JUGA:75 Anggota Paskibraka Tahun 2024 Dikukuhkan, Ini Pesan Pj Bupati Muba
Selain itu, salah satu media lokal Palestina mengabarkan, seorang jurnalis lain juga tewas dalam serangan udara Israel di Khan Younis.
Dia diidentifikasi sebagai Abdallah Al-Soussi,
Al-Soussi bekerja untuk Al-Aqsa TV dan tinggal di lingkungan Al-Tahlia di Khan Younis.
Pada waktu bersamaan, Tamim Muammar, seorang jurnalis di Gaza tewas bersama anggota keluarganya dalam serangan udara Israel di Khan Younis.
BACA JUGA:Kemenhub Bakal Razia Truk ODOL Serentak di Indonesia Mulai Tanggal Ini, Cek Lokasi di Sumsel?