BACA JUGA:100 Persen Berhasil! Begini Cara Mengetahui Sandi Instagram yang Lupa
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan Publik, RS Bukit Asam Medika Tambah Kapasitas Genset
Dalam hal sholat, misalnya, Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk mengajari anak sholat sejak usia tujuh tahun.
Jika di usia sepuluh tahun anak masih meninggalkan sholat, Nabi memerintahkan untuk memberikan pukulan, tentu dengan cara yang tepat dan tidak berlebihan.
Meskipun hukuman dibolehkan dalam pendidikan, guru harus tetap memperhatikan jenis kesalahan murid.
Tidak semua kesalahan layak mendapatkan hukuman yang sama.
BACA JUGA:Didepan Wakil Rakyat, Pj Bupati Muba Paparkan Raperda APBD Perubahan Tahun 2024
BACA JUGA:Ini Cara Supaya Burung Perkutut Tetap Gacor Berbunyi di Cuaca Panas dan Gerah
Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memahami jenis kesalahan murid agar dapat memberikan koreksi yang tepat.
Dalam bukunya Prophetic Parenting: Cara Nabi SAW Mendidik Anak, Dr. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid menjelaskan bahwa kesalahan anak pada dasarnya terbagi menjadi tiga:
Pertama, kesalahan dalam pemahaman, di mana anak belum memahami sesuatu dengan benar;
Kedua, kesalahan dalam aplikasi, di mana anak belum terlatih dengan baik dalam melakukan sesuatu;
BACA JUGA:Peringatan HUT Pramuka ke-63 Kwarcab Kota Lubuk Linggau Berlangsung Semarak
BACA JUGA:4 Penulis Generasi Muda yang Berasal Dari Kota Palembang, Yuk Kenalan!
Ketiga, kesalahan yang terjadi karena anak sengaja melakukannya atau karena memiliki jiwa pemberontak.
Setiap jenis kesalahan membutuhkan penanganan yang berbeda.