5 Komoditas Penyumbang Deflasi di Sumsel bulan September 2024, Termasuk BBM

Kamis 03-10-2024,22:03 WIB
Reporter : Bethanica
Editor : Bethanica

PALEMBANG,PALPRES.COM- Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada bulan September 2024 mengalami deflasi sebesar 0,12% (mtm), tidak sedalam dibandingkan bulan Agustus 2024 yang mengalami deflasi sebesar 0,19% (mtm). 

Secara tahunan, realisasi inflasi Sumsel tercatat menurun menjadi sebesar 1,40% (yoy) dari bulan sebelumnya (1,80%; yoy). 

Perkembangan tersebut juga sejalan dengan inflasi nasional yang menurun menjadi sebesar 1,84% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya (2,12%; yoy). 

5 (lima) komoditas utama penyumbang deflasi pada bulan ini adalah cabai merah, cabai rawit, tomat, telur ayam ras, tomat, dan bensin dengan andil pada masing-masing komoditas adalah sebesar -0,19%, -0,07%, -0,04%, -0,03%, -0,03% secara berturut-turut (BPS, 2024). 

BACA JUGA:Inflasi Bulan September 2024 Tercatat Menurun, Ini Komoditas Penyumbangnya

BACA JUGA:Sidak Pasar, Pj Bupati Asmar Wijaya Sebut Angka Inflasi di OKI Sebesar 1,9 Persen

Penurunan harga aneka cabai disebabkan melimpahnya pasokan sejalan dengan panen cabai raya oleh petani lokal dan luar Sumsel yang didukung oleh program championship Kementan untuk mendorong produktivitas. 

Kemudian, penurunan harga telur ayam ras masih terus berlanjut sejalan dengan penurunan harga jagung dan Day Old Chick (DOC) sebagai input utama. 

Sementara itu, penurunan harga tomat disebabkan oleh melimpahnya pasokan di tingkat petani dan karakteristik tomat yang rentan membusuk. 

Selanjutnya, harga bensin menurun sejalan dengan penurunan tarif BBM non subsidi (Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite).

BACA JUGA:Palembang Alami Deflasi Sebesar 0,27 Persen, Pj Wali Kota Sebut Perkembangan Harga Masih Terkendali

BACA JUGA:Usai Sertijab Kapolda Sumsel, Wakapolda Resmi Antarkan Waka BSSN RI

Inflasi Provinsi Sumatera Selatan yang terkendali tidak terlepas dari upaya dan peran aktif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumsel dalam mengendalikan inflasi melalui strategi 4K, yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif.

TPID Provinsi Sumatera Selatan secara aktif melaksanakan monitoring dan sidak pasar di berbagai daerah di Sumatera Selatan untuk memastikan ketersediaan pasokan di Sumatera Selatan. 

Keterjangkauan harga  dan kelancaran distribusi komoditas dilakukan dengan mensinergikan dan mengkoordinasikan berbagai instansi dalam subsidi harga, subsidi angkutan, maupun subsidi operasional lain dalam rangka pelaksanaan pasar murah.

Kategori :