Baru dan Pertama di Sumsel, Kawasan Perikanan Terintegrasi Ada di Sungai Gerong

Jumat 04-10-2024,21:17 WIB
Reporter : Ella Sulistiana
Editor : Ella Sulistiana

Apalagi, proses budidaya di kawasan ini terintegrasi secara end-to-end dari hulu ke hilir, dari pembenihan, pemrosesan, hingga penjualan.

BACA JUGA:Preview Serie A Napoli vs Como-Kabar Tim, Susunan Pemain dan Prediksi Skor

BACA JUGA:4 Hp Harga Murah Oktober Ini, Mulai Dari Infinix Hingga Realme!

Tak hanya ikan patin, Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Sungai Gerong juga membudidayakan berbagai jenis ikan yang bisa dikonsumsi.

Seperti gurame, nila, lele, dan gabus, maupun ikan lokal khas wilayah Sumsel seperti sepat, betok, tembakang dan jelawat.

“Ini baru yang pertama di juga saya lihat, juga di Sumatera Selatan inilah yang kawasan terintegrasi, mulai dari pemijahan, pembenihan, pembesaran sampai dengan pengolahan, merupakan suatu terobosan,” katanya.

Menurut Septi, salah satu kendala yang dihadapi pembudidaya, adalah tercukupinya kebutuhan pakan ikan. 

BACA JUGA:Simak Cara Dapat 2 Bansos Reguler Kemensos Berikut Cuma Daftar Via Online!

BACA JUGA:Kerja Sama Port Management Bundling dan AEO,Komitmen Kilang Pertamina Tingkatkan Standar Operasional Pelabuhan

Tingginya harga pakan berdampak pada margin usaha pembudidaya.

Menjawab isu tersebut, Pokdakan Barokah dan Tunas Makmur yang menggerakkan kawasan perikanan itu, telah mengantisipasi dengan memproduksi berbagai jenis pakan yang dapat dibudidayakan secara mandiri.

Seperti pelet maggot menggunakan media limbah tempe Plaju Ulu, tumbuhan azolla, cacing sutera dan kutu air. 

Maggot dikenal sebagai sumber protein tinggi yang dapat menekan penggunaan pelet pabrikan hingga 30%.

BACA JUGA:18 Juta Lebih Penerima Bansos BPNT Sembako Berbahagia, Dana Cair Dobel 2 Bulan Pada Oktober Ini!

BACA JUGA:4 Fakta Tentang Tol Palembang - Betung yang Diperkirakan Dapat Pangkas Waktu Tempuh Hingga 1 Jam!

Sehingga membantu para pembudidaya mengurangi biaya pakan secara signifikan.

Kategori :