Baru dan Pertama di Sumsel, Kawasan Perikanan Terintegrasi Ada di Sungai Gerong

Jumat 04-10-2024,21:17 WIB
Reporter : Ella Sulistiana
Editor : Ella Sulistiana

BACA JUGA:Karena Followers Tembus 2,7 Juta, Teman Justin Hubner Iri Ingin Masuk Tim Garuda

Sebelumnya (27/8/2024), Pokdakan Tunas Makmur Desa Sungai Gerong memanen 80 kg patin dengan harga yang sama.

Mitigasi Kepunahan Biodiversitas Ikan Lokal

Melalui program TJSL Belida Musi Lestari, Kilang Pertamina Plaju fokus pada isu biodiversitas (keanekaragaman hayati) perikanan khas Sumsel.

Seperti Belida (Chitala Lopis & Notopterus notopterus) yang kini terancam punah.

BACA JUGA:MANTAP! Karhutla Sumsel Sudah Padam BPBD Sumsel Terus Lakukan Patroli

BACA JUGA:Viral Percakapan yang Diduga Ketua PPK dan Panwascam Sekayu Bahas Dukungan ke Paslon

Dimana saat ini, bersama Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN), Pertamina telah mengkonservasi sebanyak 273 ikan Belida.

Selain itu, untuk memitigasi dan mencegah ikan-ikan lokal Sumsel lain agar tak mengalami ancaman kepunahan seperti Belida, dilakukanlah budidaya dalam kawasan perikanan terintegrasi.

Seperti yang saat ini dilakukan oleh Pokdakan Barokah dan Tunas Makmur di Sungai Gerong. 

Dua Pokdakan ini turut pula menjadi ekosistem pendukung konservasi dengan menyediakan pakan hidup untuk konservasi ikan Belida. 

BACA JUGA:Pertamina Gelar Bright Gas Cooking Class di Palembang, Tingkatkan Kualitas dan Keamanan Memasak

BACA JUGA:Harga BBM 1 Oktober 2024, Pertamax dan Dex Series Turun, Ini Daftar Lengkap Seluruh Indonesia

Masyarakat pun punya kesempatan belajar lebih dulu secara berkala soal konservasi Belida jika nanti sudah siap dilepas ke masyarakat.

Hadirnya Kilang Pertamina Plaju dalam upaya mendukung sektor perikanan di Kabupaten Banyuasin ini, menjadi wujud dukungan pada tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-14.

Untuk melestarikan dan memanfaatkan sumber daya kelautan secara berkelanjutan. 

Kategori :