Adapun poin kedua adalah pembangunan Terminal Penerima LNG & LNG Hub.
Sedangkan Program Strategis keempat adalah Optimalisasi Aset SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas).
Sebab BBG tetap dibutuhkan baik untuk kendaraan pribadi maupun transportasi massal berdampingan dengan kendaraan listrik di era transisi ini.
“Artinya akan ada peranan sangat penting oleh gas bumi yang kemudian akan membentuk satu ekosistem penyediaan energi bersih,” tegasnya.
BACA JUGA:Begini Cara PHE WMO Mengatasi Lahan Kritis di Pesisir Bangkalan
BACA JUGA:BUMN PT Rekayasa Industri Buka Lowongan Kerja Tanpa Batasan Usia, Segera Daftar!
Di poin kelima dan keenam dari Program Strategis PGN adalah berkaitan dengan Program Dekarbonisasi dengan Carbon Capture dan Program Energi Baru Terbarukan.
“Tentu saja yang relate dengan bisnisnya PGN dan kami membuka kemitraan untuk ini,” ujar Rosa.
Program Strategis PGN di jalur kedua ini sejalan dengan arah Ekonomi Hijau pada Asta Cita yaitu akselerasi rencana dekarbonisasi untuk mencapai target NZE.
Atas peranan yang penting ini tidak mungkin dijalankan sendiri, sehingga PGN membutuhkan kolaborasi.
BACA JUGA:PGN Salurkan Gas Bumi ke Hotel Nusantara, Dukung Penyediaan Energi di IKN
BACA JUGA:PGN Kenalkan Reverse Vending Machine, Masukkan Botol Plastik Bisa Ditukar E-wallet hingga Voucher
“Semoga kita semua akan bersama terus bergandengan tangan untuk bersama mewujudkan visi kita menuju Indonesia Emas 2045, dengan energi yang ramah lingkungan dan menumbuhkan pertumbuhan yang berkelanjutan,” jelasnya.