Yaitu sebuah sistem pemanfaatan lahan hutan dengan mengkombinasikan komponen tanaman kayu dengan pertanian dan sekaligus peternakan/binatang pada unit manajemen lahan yang sama.
Pada acara penanaman pohon bersama kali ini, sebanyak 4.400 pohon tanaman keras dan 3.500 batang tanaman semak ditanam di kawasan percontohan konservasi seluas 5.000 meter persegi.
Agung Prabowo selaku Manager JTB Field bersama HSSE Manager, Benny Rahardian, dan SCM Manager, Gunanto.
Agung Prabowo menyampaikan bahwa terdapat 4 pilar program pengembangan masyarakat (PPM) yang dilakukan oleh PEPC dalam upaya menumbuhkembangkan masyarakat di sekitar area operasi.
Yaitu pendidikan ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.
BACA JUGA:Begini Langkah Pertamina EP Cepu Cegah Erosi dan Serap Emisi di Kabupaten Bojonegoro
BACA JUGA:Pertahankan Kinerja Keselamatan Kerja di Fase Operasi, PEPC JTB Meraih Subroto Award 2024
Kegiatan penanaman ini merupakan komitmen PEPC dalam berkontribusi untuk upaya pelestarian lingkungan.
"Semoga penanaman pohon kali ini memberikan manfaat dan keberkahan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar," tuturnya.
Sementara itu Kepala Administratur KPH Perhutani Bojonegoro, Slamet Juwanto menyampaikan bahwa upaya pelestarian kawasan hutan ini membutuhkan kerjasama dengan semua pihak.
Agar upaya pengembalian fungsi lahan hutan dapat berhasil dan memberikan dampak positif sesuai yang diharapkan.
BACA JUGA:Dukung Pengurangan Jejak Emisi Karbon, PEPC JTB Inisiasi Pembentukan Hutan Sekolah
BACA JUGA:Komitmen PEPC Zona 12 Bagi Warga Bojonegoro untuk Berinovasi, Langkah Ini Dilakukan
"Perhutani akan terus berkomitmen untuk bersama-sama melakukan perawatan dan penambahan penanaman kehutanan agar cakupan tutupan lahan di kawasan petak 52-A1 bisa menjadi percontohan keberhasilan penerapan sistem Agrosilvopastura di Kabupaten Bojonegoro," ujarnya.