Dimana limbah Non-B3 berupa palet perusahaan yang sebelumnya dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
BACA JUGA:Kilang Pertamina RU III Plaju Target Produksi Lebih Dari 42 Ribu Ton Biji Plastik ‘Polytam’ di 2024
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Dorong Pekerja Melek Literasi Finansial
Dan mengakibatkan peningkatan timbulan sampah, saat ini dapat dimanfaatkan kembali dan memiliki fungsi strategis untuk menunjang sektor perikanan.
Wujudkan Keberlanjutan & Kemandirian di Masyarakat Perikanan
Kilang Pertamina Plaju melalui program perikanan terintegrasi ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi sektor perikanan.
Tetapi juga menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan ekonomi berkelanjutan.
BACA JUGA:Dukung Program Pesantren Digital, XL Axiata Terapkan Solusi IoT Budidaya Maggot di Pesantren Lampung
BACA JUGA:Cara Kapolres Muba Ubah Pola Pikir Pekerja Minyak Ilegal dengan Budidaya Jamur Merang
Pemanfaatan Limbah Non B3 menunjukkan bahwa limbah industri dapat memiliki manfaat baru ketika diolah secara kreatif.
Dengan adanya sinergi antara pemanfaatan limbah untuk optimalisasi kawasan perikanan ini diharapkan menjadi model berkelanjutan yang dapat diterapkan di berbagai wilayah lain di Indonesia.
Geliat budidaya ikan lokal ini didukung penuh oleh PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Belida Musi Lestari.
BACA JUGA:SIMAK! Begini Cara Mudah Budidaya Ikan Hias Koi Bagi Pemula
General Manager RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Hermawan Budiantoro, mengungkapkan, Kilang Pertamina Plaju terpanggil untuk hadir sebagai solusi perikanan di Kabupaten Banyuasin.
Kilang Sungai Gerong, yang dibangun pada 1926, kini termasuk dalam wilayah Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin.