KAYUAGUNG, PALPRES.COM - Perekonomian di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) cukup terjaga dengan mengalami inflasi bulanan sebesar 0,07 persen pada Oktober 2024.
Sebelumnya, selama tiga bulan berturut-turut perekonomian OKI mengalami deflasi.
"Dengan inflasi di bulan Oktober, maka inflasi tahunan di bulan Oktober tercatat 1,44 persen.
Sedangkan inflasi tahun berjalan dari Januari hingga Oktober 2024 sebesar 0,15 persen," kata Ketua Tim Pengelola Data BPS OKI, Zahid Muttaqin di Kantor Bupati OKI, Senin 4 November 2024.
BACA JUGA:PHI Tegaskan Komitmen Keselamatan dan Langkah Strategis Perbaikan Kinerja
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Pertamina Training and Consulting Dibuka Banyak Posisi untuk Semua Jurusan
Zahid mengatakan, selama 5 bulan, Mei hingga September 2024, Indonesia mengadapi periode deflasi.
Sementara di Kabupaten OKI hanya berlangsung selama 3 bulan.
Fenomena deflasi menurutnya bisa jadi ancaman negatif bagi pertumbuhan ekonomi.
"Penurunan harga yang terus-menerus dapat menjadi ancaman bila terjadi deflationary spiral.
BACA JUGA:Pemkab Muba Bakal Gelar Peringatan Hari Pahlawan 2024, Ini Tema dan Lokasi Tempatnya
BACA JUGA:NAAS! Angkot Terjun Bebas Ke Jurang, 8 Orang Terluka Berat
Fenomena ini biasanya menunjukkan bahwa sisi penawaran merupakan penyebab inflasi (sekaligus deflasi), jauh lebih dominan dibanding sisi permintaan," terang Zahid.
Dijelaskan Zhaid, spiral deflasi terjadi saat tingkat harga menurun, menyebabkan produksi menurun, upah berkurang, permintaan menurun, dan harga terus menurun.
Deflasi spiral ini dapat berdampak buruk pada perekonomian, menyebabkan krisis ekonomi, seperti resesi atau depresi karena produksi ekonomi melambat dan permintaan investasi dan konsumsi menurun.