Strategi tersebut dijalankan terhadap seluruh lini dan unit bisnis Pertamina Group.
BACA JUGA:Kilang Pertamina RU III Plaju Target Produksi Lebih Dari 42 Ribu Ton Biji Plastik ‘Polytam’ di 2024
BACA JUGA:Hadirkan Mobil Tangki BBM 16 KL, Komitmen Elnusa Grup Penuhi Kebutuhan Energi Nasional
Salah satu unit bisnis warisan yang masih eksis dan masih beroperasi hingga kini adalah Kilang Pertamina Plaju.
Unit pengolahan minyak mentah (crude) menjadi berbagai produk BBM dan Petrokimia ini masih berdiri kokoh sejak dibangun oleh Shell pada 1904.
Ada juga Kilang Sungai Gerong yang dibangun pada 1926 oleh Standard-Vacuum Petroleum Maatschappij atau lebih dikenal dengan Stanvac.
Dua kilang yang berdiri di pinggir Sungai Musi dan dipisahkan Sungai Komering itu kini berada dalam pengelolaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III sebagai Subholding Refining dan Petrochemical Pertamina.
BACA JUGA:Harga BBM Non Subsidi Per 1 November 2024, Beli Pakai MyPertamina Dapat Promo Hemat
BACA JUGA:Pertamina Resmikan 40 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga, di Wilayah Sumbagsel Ada 2 Lokasi
Meskipun masih fokus pada bisnis hidrokarbon, Kilang Pertamina Plaju tetap mampu mengoperasikan bisnis yang mendukung roadmap NZE Indonesia.
Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Rachmi Indahsari menjelaskan, Kilang Pertamina Plaju fokus pada efisiensi energi.
Serta emisi yang dalam proses operasional, serta terus berinovasi dalam produk yang dihasilkan.
Dalam lima tahun terakhir sejak 2020 hingga Juni 2024, Kilang Pertamina Plaju telah berhasil mereduksi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 964186.38 ton CO2eq.
BACA JUGA:Pertamina Wujudkan Net Zero Emission, Melalui Program U-Green Plast Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
BACA JUGA:Langkah Menuju Net Zero Emission, Elnusa Hijaukan Area Operasi di Tembilahan
Melalui program-program penurunan emisi yang telah disampaikan pada Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) tahun 2023-2024.