Bahkan, pengakuan Markun, insiden kebakaran pernah menghanguskan rumah lamanya, akibat lonjakan tegangan yang tak terkendali.
Hal ini menjadi tantangan serius bagi warga, yang meski telah menikmati cahaya listrik untuk pertama kalinya, masih dihadapkan pada risiko keselamatan yang belum teratasi.
Namun Markun tak patah semangat. Beberapa tahun berlalu, ia dan warga Rantau Dedap masih setia menggunakan listrik dari turbin mikrohidro sederhana itu.
BACA JUGA:Pertamina Resmikan 40 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga, di Wilayah Sumbagsel Ada 2 Lokasi
BACA JUGA:Cek Daftar Kendaraan yang Boleh dan Dilarang Pakai BBM Bersubsidi Jenis Pertalite
Hingga pada 2022, perhatian datang dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju.
Sebagai representasi dari Pertamina, unit pengolahan migas & petrokimia yang beroperasi di Sumatera Selatan ini memegang teguh amanah.
Untuk menjalankan prinsip-prinsip Environmental, Social & Governance (ESG), serta tujuan-tujuan yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Sebelumnya, Kilang Pertamina Plaju melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Desa Mandiri Energi berhasil menerangi warga Dusun Sarwan, Desa Merbau di Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.
BACA JUGA:Tak Perlu Khawatir Telat Bayar Listrik! Ada BRImo, Bisa Bayar Kapan Saja
BACA JUGA:Sudah Miliki 4 Motor Listrik, Honda Bakal Perluas Ekosistem di Luar Jakarta
Dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada 2017 lalu.
PLTMH ini memanfaatkan potensi debit air terjun dari aliran Danau Ranau dengan sistem crossflow.
Kehadiran PLTMH ini menjadi jawaban dari kebutuhan warga setempat.
Karena sebelumnya, warga sekitar hanya mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sederhana dengan kapasitas listrik yang kecil.
BACA JUGA:Cara Mudah Beli Token Listrik, Lewat Aplikasi BRImo Aja!