TEL AVIV, PALPRES.COM – Sejak beberapa waktu terakhir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersembunyi di dalam ruangan bawah tanah.
Semua aktivitasnya, dilakukan dari ruangan bawah tanah kantornya di Jerusalem.
Netanyahu dilaporkan terpaksa bekerja dari ruang aman bawah tanah, setelah beberapa serangan pesawat tak berawak yang juga dikenal sebagai drone Kamikaze, menargetkan kediaman dan kantornya.
Apalagi belakangan ini, serangan pesawat tak berawak yang menyasar Israel terus meningkat.
BACA JUGA:Iron Dome Jebol Lagi, Puluhan Roket Hizbullah Hajar Israel
BACA JUGA:Israel Klaim Bunuh Komandan Hizbullah, Dihargai AS 10 Juta Dolar
Serangan kelompok perlawanan regional
Serangan itu datang dari kelompok perlawanan regional seperti Hizbullah, Ansarullah Yaman, dan faksi Irak.
Serangan-serangan ini adalah bagian dari reaksi regional yang lebih luas terhadap perang Israel yang berlangsung di Gaza, dan meningkatnya agresi di Lebanon.
Sementara itu, kelompok perlawanan Hizbullah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel.
BACA JUGA:Trump Menangi Pilpres AS, Ini Sikap Hamas dan Hizbullah
Setidaknya lebih dari 165 roket ditembakkan dari Lebanon.
Ini adalah salah satu serangan paling mematikan sejak perang Gaza dimulai.
Rudal-rudal tersebut menghantam Israel utara, termasuk Haifa.
Ledakan tersebut menyebabkan kerusakan parah dan melukai sedikitnya tujuh orang, termasuk seorang balita.