Tomat, Bawang Merah Hingga BBM Sumbang Inflasi Sumsel 0,58 Persen di November 2024

Selasa 03-12-2024,15:09 WIB
Reporter : Bethanica
Editor : Bethanica

Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau Ikuti Pengendalian Inflasi dengan Pemerintah Pusat

BACA JUGA:HLM TPID dan TP2DD Rumuskan Upaya Pengendalian Inflasi dan Elektronifikasi Ekonomi

Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

Inflasi inti tetap terjaga

Inflasi inti pada November 2024 tercatat sebesar 0,17 persen (mtm), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,22 persen (mtm).

Inflasi inti didorong oleh peningkatan harga komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjaga dalam kisaran sasaran.

Inflasi inti pada November 2024 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk.

Secara tahunan, inflasi inti November 2024 tercatat sebesar 2,26 persen (yoy), meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 2,21 persen (yoy).

BACA JUGA:Kenaikan Harga Emas Perhiasan dan Ayam Ras Sumbang Inflasi Sumsel Oktober 2024

BACA JUGA:Inflasi Oktober 2024 Menurun, BI dan TPID Bersinergi Lakukan Pengendalian

Kelompok volatile food mengalami inflasi. Kelompok volatile food pada November 2024 mengalami inflasi sebesar 1,07 persen (mtm), meningkat dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,11 persen (mtm).

Inflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas bawang merah, tomat, dan daging ayam ras.

Peningkatan harga komoditas hortikultura didorong oleh berlangsungnya masa tanam, sementara kenaikan harga komoditas daging ayam ras dipengaruhi oleh harga bibit Day Old Chicks (DOC) yang meningkat.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami deflasi sebesar 0,32% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,89% (yoy).

Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.

Kelompok administered prices mengalami inflasi.

Kategori :