Ia mengikuti pelatihan selama 3 bulan dari September hingga Desember 2021.
“Terasa sekali bagaimana perubahan implementasi pembelajaran matematika. Sebelum pelatihan, jarang sekali kita menggunakan media, hanya langsung dari buku,” jelasnya.
Di Gernas Tastaka, dijelaskan bagaimana kita membuat murid-murid memahami aplikasi dari ilmu itu dalam kehidupan sehari-hari.
Elma menuturkan, ia kini membuat pelajaran matematika lekat dengan kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:PT Bukit Asam Beri Perlindungan Ketenagakerjaan untuk 500 Pekerja Rentan di Muara Enim
BACA JUGA:PT Bukit Asam Bangun Pilot Plant Wood Pellet, Kembangkan Biomassa dari Kaliandra Merah
Dengan begitu, anak-anak didiknya lebih mudah memahami materi yang diberikan. Tak sekadar mengikuti dari buku.
“Misalnya pembelajaran soal uang, kita hadirkan benda konkretnya. Ada uang kertas, uang logam, pecahan-pecahan dari uang itu,” jelasnya.
Caranya dengan menghadirkan uang mainan.
“Kita tugaskan murid-murid untuk membentuk 25.000 dari pecahan-pecahan uang tersebut. Mereka jadi paham aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
BACA JUGA:Peduli Kesehatan Masyarakat, PT Bukit Asam Gelar Pengobatan Gratis di Desa Gunung Kembang Lahat
Gernas Tastaba dan Gernas Tastaka bertujuan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin 4, yakni Pendidikan yang Berkualitas.
Sejak 2022, program Gernas Tastaba yang diselenggarakan PTBA memberikan pelatihan untuk 164 orang guru.
Sedangkan melalui program Gernas Tastaka, sejak 2021 PTBA telah memberikan pelatihan kepada 242 guru.
Program-program tersebut sejalan dengan Noble Purpose (Tujuan Mulia) PTBA sebagai anggota Grup MIND ID, yaitu pertambangan untuk membangun peradaban, kesejahteraan bersama, dan masa depan yang lebih baik.