Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel berharap pelatihan semacam ini dapat diperluas ke lebih banyak SMK, khususnya yang memiliki program keahlian kelistrikan.
BACA JUGA:CAIR LAGI! Inilah Rincian Tunjangan Sertifikasi Guru ASN dari Mendikdasmen
BACA JUGA:Telkomsel Sukses Gelar IBFEST Series 9, Jangkau 10.000 Pelajar dan Guru Tingkatkan Literasi Digital
“Anak didik kita harus tahu persoalan energi hari ini, karena mereka bukan hanya calon pengguna, tapi juga calon inovator energi masa depan,” tambah Lisparida.
Boni Bangun, perwakilan dari IESR, menyampaikan bahwa keterlibatan guru dalam isu transisi energi merupakan langkah strategis untuk membangun dan menyiapkan generasi yang sadar energi terbarukan sejak dini.
“Kami percaya bahwa lembaga pendidikan adalah pintu masuk paling efektif untuk menciptakan perubahan dalam menyiap generasi muda yang memiliki skill di industri energi terbarukan sehingga dapat mendukung percepatan transisi energi di Provinsi Sumsel. Melalui lembaga pendidikan di tingkat SMK/SMA, pesan dan pembelajaran tentang energi bersih bisa masuk ke generasi muda, serta secara tidak langsung tersampaikan hingga ke rumah-rumah, komunitas, hingga ke masyarakat luas," ujarnya.
Dukungan juga datang dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Guru Harus Waspada dengan Murid Pendiam, Ini 4 Alasannya
BACA JUGA:DAFTAR SEKARANG! Kemensos Buka Seleksi Guru PPPK untuk Sekolah Rakyat
Dewi Yusmarni, S.T., Kepala Seksi Energi Terbarukan Dinas ESDM Sumsel, menyampaikan komitmen pemerintah provinsi dalam mendorong transisi energi.
“Pemprov Sumsel siap menjalankan dan mendukung program transisi energi menuju net zero emission 2060 yang telah ditargetkan baik secara nasional maupun internasional. Kami akan terus berkontribusi dalam pengembangan sektor EBT dan diversifikasi energi guna mendapatkan energi bersih yang ramah lingkungan. Ke depan, kami berharap pemanfaatan energi baru dan terbarukan di Sumatera Selatan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat,"jelasnya.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, para guru peserta diwajibkan membuat proyek akhir berupa penerapan KIT PLTS dalam kegiatan belajar-mengajar dan membagikan pengalaman mereka melalui media sosial.
Langkah ini diharapkan menjadi awal dari lahirnya Guru Juara Energi dari Sumatera Selatan yang membawa semangat transisi energi ke generasi muda.
Bagas Pratama, Ketua Gen-B Palembang, menegaskan bahwa keterlibatan guru juga menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif di masyarakat.
“Kami ingin energi surya tak hanya jadi wacana, tapi tumbuh nyata dari atap-atap rumah. Untuk itu, semua pihak perlu ambil bagian menyongsong Indonesia bebas emisi 2060,"kata Bagas.