BSI Tekankan Relevansi Ekonomi Syariah Terhadap Pembangunan Ekonomi Indonesia melalui GIFS 2025
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara, Rosan P. Roeslani, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Plt. Direktur Utama BSI Bob T. Ananta, saat membuka BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025.-BSI-
Dia mengungkapkan kontribusi BSI sebesar 50% dari total bisnis perbankan syariah Tanah Air.
BACA JUGA:Harga Emas Naik Tajam, Saldo Emas Digital di BSI Ikut Terdongkrak 231 Persen
BACA JUGA:Perluas Jangkauan Layanan, BSI Bidik 123 Ribu Agen di Seluruh Nusantara hingga 2025
Di sisi lain, saat ini pangsa pasar perbankan syariah baru hampir 9% dari total industri perbankan, sehingga potensi pertumbuhannya masih sangat besar.
“Kalau kita lihat memang itu sangat-sangat kecil, jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang 87%-nya itu orang muslim.
Jadi tentunya harapan kita ke depan seluruh perbankan syariah dan terutama BSI, bisa terus meningkatkan pangsa pasarnya.
Di saat bersamaan bisa membantu financial inclusion yang saat ini baru 12,7%,” katanya.
BACA JUGA:BSI Catatkan Lonjakan Pembiayaan Kendaraan Listrik Hingga 266 Persen
Dia mengatakan, saat ini struktur GDP Indonesia masih didominasi oleh konsumsi domestik dalam negeri dengan persentase sekitar 53%-54%.
Dengan kolaborasi semua sektor, termasuk peran ekonomi syariah, harapannya menjadi semakin besar.
“Jadi kalau kita lihat strukturnya, kita ingin mencoba mendalami peran dari ekonomi syariah di Indonesia ini sebetulnya terutama di domestic consumption hal ini yang justru akan meningkatkan peran dari ekonomi syariah di Indonesia.
Sehingga mendukung target pertumbuhan ekonomi pada 2029 untuk mencapai 8%,” ujarnya.
BACA JUGA:BSI Siapkan Uang Tunai Rp42,88 Triliun Jelang Libur Idulfitri, Siap Penuhi Permintaan Nasabah
BACA JUGA:BSI Resmi Jadi Bank Emas Pertama di Indonesia, Diluncurkan oleh Presiden Prabowo
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
