Wartinah Perempuan Asal Karawang Mencuri Perhatian PHE ONWJ, Kok Bisa? Simak Penjelasannya
Wartinah Seorang Perempuan Asal Karawang yang Mencuri Perhatian dari Tim PHE ONWJ. -Istimewa-
Setelah itu, adonan tersebut dipipihkan sampai lembut dan dicetak menggunakan alat pencetak, sehingga menghasilkan bentuk bulatan besar yang rapi.
Kepingan-kepingan tersebut kemudian dijemur di bawah sinar matahari.
BACA JUGA:Miliki Kapasitas Daya Tampung 800 Ribu Barel, Kapal Tanker Arjuna Prima PHE ONWJ Telah Beroperasi
BACA JUGA:Bangun Rumah Penyu, PHE ONWJ Dukung Pelestarian Penyu Sisik di Pulau Rambut
Jika cuaca mendukung, adonan sudah bisa diangkat pada siang hari.
Setelah itu, terasi dikemas dalam bungkus kertas.
Terasi yang telah siap edar ini kemudian dia bawa menggunakan sepeda untuk dijual keliling kampung, dititipkan di warung-warung langganan, atau diantarkan langsung kepada para pelanggan.
Pulangnya, Wartinah mampir ke pasar, membeli adonan fermentasi udang rebon untuk jadi bahan baku keesokan harinya.
BACA JUGA:PHE ONWJ Lakukan Pemotongan Pertama Lempeng Platform Anjungan OOA
BACA JUGA:Cara PHE ONWJ Berdayakan Masyarakat Karawang dengan Limbah Cangkang Rajungan
Saat Wartinah bekerja di dalam rumah, di luar, suaminya duduk di atas lincah sambil memandangi jalan.
Sudah hampir dua tahun suaminya sakit. Ingatan dan memorinya kerap hilang.
Berbagai tempat, dari mulai dokter sampai pengobatan alternatif, sudah mereka datangi untuk mendapat pengobat, berbekal uang seadanya dari keuntungan jual terasi dipotong makan sehari-hari.
Sejak suaminya sakit, Wartinah menjadi tulang punggung keluarga.
BACA JUGA:PHE ONWJ Ciptakan Istri Nelayan Jadi Pengusaha UMKM Melalui Program Jam Pasir
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
