INPRES DITEKEN! DTSEN Resmi Diberlakukan, Apa Saja Manfaatnya Untuk Kesejahteraan Sosial di Indonesia?
Beberapa Manfaat Dari DTSEN yang Sudah Dikeluarkan INPRES-nya--Palpres.com
Gus Ipul menyebut, nantinya ada dua jalur terkait mekanisme pemutakhiran DTSEN. Pertama, yakni jalur resmi melalui RT dan RW. "Jalur resmi lewat RT, RW naik terus sampai ke bupati, wali kota, naik ke Pusdatin, pusat data informasinya Kemensos," ujar Gus Ipul.
Kedua, yaitu jalur Partisipasi yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan sanggahan maupun usul terkait profil calon penerima Bansos. Namun, kewenangan validasi data akan diserahkan kepada pemerintah daerah.
"Bagi masyarakat yang ingin menyanggah usul bisa lewat Cek Bansos. Itu pun kita akan kembalikan lagi ke daerah untuk dilakukan validasi," kata Gus Ipul.
BACA JUGA:10 Ide Bisnis Menakjubkan Modal Sedikit Untung Besar Buat Jualan Pada Saat Ramadhan!
Lebih lanjut Gus Ipul mengatakan, Kemensos akan mendapat data terbaru dari BPS setiap tiga bulan. Sehingga penerima Bansos bisa saja berubah setiap tiga bulan. "Mungkin tiga bulan pertama dia dapat (Bansos), tapi di tiga bulan berikutnya dia tidak dapat karena mereka sebenarnya sudah dianggap mampu," ujarnya.
"Ini yang penting dimaklumi, disadari oleh masyarakat. Jadi tidak seperti dulu lagi, orang setahun dapat (Bansos) terus. Ini kadang-kadang bisa dapat cuma tiga bulan. Jadi ini akan diverifikasi, divalidasi terus. Untuk itu saya mohon maklum," sambung Gus Ipul.
Ia menyampaikan, peluncuran DTSEN secara resmi akan segera dilakukan dalam waktu dekat. "Alhamdulillah, ini (DTSEN) sudah selesai, sudah tuntas, sudah final. Dalam minggu-minggu ini Insya Allah Inpres-nya (instruksi presiden) juga sudah keluar," kata Gus Ipul.
Gus Ipul berharap, DTSEN ini merupakan data awal yang bakal digunakan oleh pemerintah, baik itu kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah untuk menyalurkan Bansos dan program pemberdayaan bagi masyarakat.
"Dengan data ini diharapkan penanganan masalah-masalah sosial, peningkatan kesejahteraan sosial tentunya bisa lebih efektif karena nanti datanya sama, intervensinya bisa saling memperkuat," kata Gus Ipul.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: kemensos.go.id
