Banner Honda PCX

Harga Emas dan Pangan Naik, Inflasi Sumsel Tetap Terkendali di Oktober 2025

Harga Emas dan Pangan Naik, Inflasi Sumsel Tetap Terkendali di Oktober 2025

Harga Emas dan Pangan Naik, Inflasi Sumsel Tetap Terkendali di Oktober 2025--

Tekanan juga berpotensi berasal dari komoditas volatile food, mengingat periode musim tanam padi dan hortikultura bertepatan dengan musim hujan yang dapat memengaruhi produktivitas.

Di sisi lain, harga emas perhiasan diperkirakan tetap tinggi akibat ketidakpastian global dan pelemahan nilai tukar yang turut menekan inflasi inti. 

BACA JUGA:Cek Jadwal Resmi Dari Kemensos Untuk Penyaluran Bansos PKH BPNT Tahap 4!

BACA JUGA:TMMD Ke-126 Resmi Ditutup, Wabup Muba Apresiasi Sinergi TNI dan Masyarakat Bangun Desa

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Selatan terus memperkuat koordinasi dan sinergi melalui strategi pengendalian inflasi berbasis 4K, yaitu keterjangkauan harga (K1), ketersediaan pasokan (K2), kelancaran distribusi (K3), dan komunikasi yang efektif (K4).

Berbagai langkah konkret dilakukan, antara lain penyelenggaraan operasi pasar murah dan gerakan pangan murah, koordinasi intensif dengan Perum Bulog terkait pendistribusian beras SPHP, serta penyaluran komoditas terjangkau melalui Toko KePo (Kebutuhan Pokok), RPK (Rumah Pangan Kita), dan Toko Penyeimbang milik Perumda Pasar Palembang Jaya.

Selain itu, TPID secara rutin melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar, distributor, dan produsen untuk memastikan harga sesuai HET serta stok tersedia mencukupi.

Salah satunya melalui kegiatan monitoring dan sidak di Pasar Induk Jakabaring pada 31 Oktober 2025, yang memantau ketersediaan pasokan dan harga komoditas utama seperti cabai dan bawang merah. 

BACA JUGA:Genjot Transisi Energi! PGN Bangun Titik Injeksi Biomethane Pertama di Pagardewa

BACA JUGA:Lewat Program Keluarga Maju, 36 Pemuda Muba Raih Kesempatan Emas di Industri Migas

Dalam memperkuat ketahanan pangan, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) 2025 terus digencarkan dengan tiga program utama, yaitu GSMP Menyapa Lingkungan Desa (Menyala) yang menyasar 1.020 rumah tangga dan 68 Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Sumatera Selatan, GSMP Goes to Panti Sosial, serta GSMP Goes to Office yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sumatera Selatan.

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia bersama TPID Sumatera Selatan memberikan bantuan berupa bibit, benih, serta sarana dan prasarana budidaya cabai dan bawang merah, sekaligus memperkuat kapasitas kelompok wanita tani, rumah tangga, penyuluh, dan PKK melalui kegiatan capacity building di empat zona wilayah.

Kegiatan ini juga diakhiri dengan monitoring, evaluasi, dan awarding GSMP Menyala yang dilaksanakan pada 25 Oktober 2025.

Untuk menjamin kelancaran distribusi komoditas di Sumatera Selatan, TPID Sumatera Selatan juga telah melaksanakan penandatanganan MoU dan PKS Kerjasama Antar Daerah antara Provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang, Kab. Muara Enim, Kota Lubuklinggau, Kab. Musi Rawas, dan Kab. Pagar Alam dengan Prov. Sumatera Barat, Kab. Solok, dan Kab. Tanah Datar pada 22 Oktober 2025. Kerja sama tersebut langsung direalisasikan dengan pengiriman 14 ton bawang merah dari Kabupaten Solok ke Kota Palembang, yang menjadi langkah konkret dalam menjaga kelancaran distribusi di Sumatera Selatan.

Seluruh langkah tersebut dilengkapi dengan strategi komunikasi yang efektif melalui forum komunikasi dan koordinasi, seperti rapat koordinasi, capacity building, hingga publikasi, sehingga kebijakan dapat tersampaikan secara luas dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait