Banner Honda PCX

Percepat Penyaluran, Bea Cukai Perluas Jangkauan Distribusi Bantuan di Bener Meriah

Percepat Penyaluran, Bea Cukai Perluas Jangkauan Distribusi Bantuan di Bener Meriah

Bea Cukai Lhokseumawe kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Pengiriman bantuan tahap lanjutan ini dilakukan menyusul kondisi lapangan yang hingga kini masih memprihatinkan, baik da-Bea Cukai Lhokseumawe -

Kekurangan pasokan BBM tidak hanya menyulitkan mobilitas warga, tetapi juga menghambat operasional alat berat yang diperlukan untuk membersihkan material longsor.

BACA JUGA:Respons Cepat! 15 Personel Rescue SAR Palembang Diterjunkan Tangani Banjir Sumbar

BACA JUGA:Herman Deru Resmikan Jembatan Layang Gandus, Akhiri Derita Banjir dan Macet Warga

Suplai Listrik Terbatas

Sementara itu, suplai listrik hanya hidup dalam durasi singkat dan terbatas pada beberapa wilayah, mengandalkan mesin diesel darurat.

Situasi ini memperburuk kondisi warga yang membutuhkan penerangan dan akses komunikasi.

Saat ini tersedia cadangan bantuan beras yang didistribusikan melalui mekanisme penjemputan di gudang logistik sebelum diserahkan kepada camat. 

BACA JUGA:BRI Gerak Cepat, Bantu Korban Terdampak Banjir di Padang

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Pimpin Simulasi Bencana Banjir, 800 Personel Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan

Warga pun mulai membentuk posko-posko swadaya sebagai upaya menjaga kelancaran distribusi antar kampung.

Tidak hanya akses, tekanan ekonomi juga dirasakan masyarakat. 

Harga beras di Simpang Uling kini mencapai Rp235.000 per 15 kg, bahkan lebih mahal di area dekat jembatan runtuh, yakni Rp250.000 per 15 kg. 

Geser Titik Penurunan Bantuan 

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Sumbagut Perkuat Bantuan Lewat Posko Hub di Medan dan Banda Aceh

BACA JUGA:Gerakan Kemanusiaan Disdik Palembang: 5 Truk Bantuan Logistik Resmi Diterjunkan ke Daerah Terdampak Bencana

Sementara itu, beras Bulog dijual pada harga Rp56.000 per 5 kg, namun ketersediaannya terbatas.

“Kondisi ini membuat warga terpaksa berjalan kaki hingga puluhan kilometer untuk mendapatkan kebutuhan pokok. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: