Pembicara di ASU, Prof Nyayu Bahas Perubahan Iklim Bersama National Geographic
WASHINGTON DC, PALPRES.COM – Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si menjadi pembicara di Thunderbird School of Management-Arizona State University (ASU), Selasa (20/07/2022). Prof Nyayu tidak sendiri, dia bersama Editor in Chief National Geographic, Prof Susan Goldberg.
Di sana, Prof Nyayu membahas perubahan iklim bersama editor di media bersegmentasi lingkungan hidup ini. Menurut Prof Nyayu, perubahan iklim akan terus menjadi ancaman jika tidak didukung dan dilibatkan oleh semua pihak.
Seperti diketahui, UIN Raden Fatah menjadi salah satu konsentrasinya mewujudkan kampus berbasis lingkungan. Dalam mewujudkan EcoGreen Campus, UIN Raden Fatah Palembang rutin melakukan penanaman pohon bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Musi.
“Sungguh senang sekali karena ini kesempatan yang langka. Nat Geo sebagaimana diketahui adalah media besar yang memiliki jaringan media cetak dan TV di seluruh dunia. Karena saya membawakan materi tentang perubahan iklim, Nat Geo sepertinya tertarik dan ikut bergabung. Sangat penting sekali ini,” ujar Rektor.
Oeh sebab itulah, gagasan keterlibatan semua stakeholders dalam mengantisipasi perubahan iklim ini juga membangun kerjasama dengan National Geographic.
“Tanpa dukungan semua pihak, tanpa keterlibatan bersama, maka soal iklmi akan terus menjadi ancaman. Oleh karena itulah, perlu diteruskan dengan serangkaian kegiatan kerjasama, terutama antara UIN Raden Fatah dengan Nat Geo,” ucap Rektor.
Sementara itu, Editor in Chief National Geographic, Prof Susan Goldberg menjelaskan, Nat Geo merupakan lembaga yang fokus pada berbagai persoalan lingkungan hidup. Jaringan Nat Geo sudah berada di seluruh negara didunia. Adanya gagasan tentang kontribusi PT dalam penyelamatan iklim, menjadi sesuatu yang menarik dan penting.
“Melalui Nat Geo kita terus dorong upaya penyelamatan lingkungan. Fokus kita adalah pada kampanye kepada publik tentang masalah lingkungan hidup. Kita sajikan secara menarik, komunikatif, dan tentu saja berpihak,” jelasnya.
Prof Susan mengakui bahwa masalah perubahan iklim adalah masalah semua orang. Semua terlibat karena itu kesadaran harus dibangun.
“Kita fokus kesitu, kita tampilkan sajian yang menarik, sehingga ada kesadaran bersama. Kita kampanyekan soal plastik, perlindungan satwa, ketersediaan air, polusi dan sebagainya. Semua demi makhluk di bumi ini,” ucapnya.
BACA JUGA:Rektor UIN Rafah Jadi Pembicara di Arizona State University
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: