Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kesebelas)
7. Cerita epos Tetimbai Anak Dalom digambarkan oleh Voorhoeve (1978:94- 5, 614-5). Van der Tuuk memiliki lima manuskrip dari cerita ini (koleksi UBL-OH, Cod.Or.3387d, 3387e, 3387f, 3387g dan 3391e).
BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Ketujuh)
Salinan yang dibuat oleh Van der Tuuk dengan huruf Latin dari Cod.Or.3387d terdapat di dalam Cod.Or.3391f. Versi cerita ini terdapat dalam Helfrich (1891:78- 92). Lihat juga Cod.Or.8447, Inventaris Collectie Verhoeve.
8. Cerita epos Tetimbai Si Dayang Rindu digambarkan oleh Voorhoeve (1978:96-102, 615).
Van der Tuuk memiliki empat manuskrip dari cerita ini (koleksi UBL-OH, Cod.Or.3387a, 3387b, 3387c dan 3391g).
Lihat juga Cod.Or.8447, Inventaris Collectie Voorhoeve.
BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Keenam)
9. Van der Tuuk (1868b:17-25).
10. Van der Tuuk (1870a), lihat [Surat 10], [Surat 11], [Surat 12], [Surat 17], [Surat 19] dan [Surat 20].
11. Esai Uji Coba ini dipublikasi oleh Bataviaasch Genootschap pada 1869 (Van der Tuuk, 1869).
12. Dalam rapat pengurus tertanggal 5 Januari 1869 diputuskan untuk: 1. - 37 –
Meminta kepada Van der Tuuk untuk membuat salinan dari cerita rakyat Lampung.
BACA JUGA:Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Kelima)
Untuk itu Genootschap akan menyediakan uang sebesar 100 gulden. 2. Menyerahkan karya Melayu Kitab Perkeboenan kepada Tuan H. von de Wall.
Memuat esai uji coba Bahasa Lampung dan dialeknya dalam majalah Genootschap, lihat [catatan 11].
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com