Mobil Dinas Listrik Sulit Diterapkan di PALI
Ilustrasi stasiun pengisian mobil listrik-Volkswagen-jpnn.com
Lewat channel Youtubenya, Fitra mengaku tidak menyesal sudah membeli mobil listrik karena perawatan yang lebih mudah serta biaya rendah dibanding mobil konvensional.
BACA JUGA:Mobil Listrik Dinilai Mobil Masa Depan, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?
“Persiapan untuk membeli mobil listrik tentu saja harus disiapkan dana karena harganya sedikit lebih mahal.
Mudah-mudahan dengan adanya insentif dari pemerintah, mobil listrik lebih murah,” kata Fitra.
Persiapan lain, konsumen mobil listrik juga harus menyiapkan listrik minimal 7.000 watt.
Dengan daya tersebut, baterai mobil listrik bisa penuh dalam waktu sekitar 5,5 hingga 6 jam.
BACA JUGA:Hyundai Motor Bakal Kembangkan Mobil Listrik di Indonesia
“Kita bisa minta PLN untuk membuat sambungan baru khusus untuk AC Station Charging di rumah,” ujarnya.
Namun demikian, dia mengaku selama satu tahun menggunakan mobil listrik yang dirasakan sangat praktis. Pengguna mobil listrik tidak perlu mengantri membeli BBM di SPBU yang akan membuang waktu.
“Setelah beraktivitas, kita bisa langsung mengisi energi baterai di rumah.
Untuk jarak tempuh 1.300 km hanya mengeluarkan biaya Rp250 ribu.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Dorong Korsel Percepat Ekosistem Mobil Listrik di Indonesia
Biaya ini lebih murah jika dibanding dengan mengisi bensin (Pertamax, red) berkisar Rp12ribu/liter,” sebutnya.
Bahkan, sambungnya, pengguna mobil listrik juga mendapatkan pelayanan Emergency Electric.
Seperti Hyundai, konsumen bisa menghubungi Emergency Electric untuk dilakukan pengisian baterai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com