Honda

Tim Universitas Terbuka Palembang Teliti Minanga Komering

  Tim Universitas Terbuka Palembang Teliti Minanga Komering

Tim Penelitian dari UT Palembang foto bersama disela-sela berdialog dengan Tetua Adat Semendaway Drs. Ali Pasyai, MM dan Tetua Adat Minanga, Malwani, Selasa, 20 September 2022. -Tim Penelitian UT Palembang-palpres.com

BACA JUGA:Telisik Jejak Ritual Agama di Masa Prasejarah

“Disebut Maitreya Komering Sriwijaya Abad ke 9, yang disimpan di Museum Nasional di Jakarta. 

Selain itu juga pernah ditemukan mata uang Cina masa Dinasti Tang,” kata  Ali Pasyai.

Keyakinan seperti itu menurutnya, juga ditambah informasi lain, semakin memperkuat bahwa pada masa awal pemerintahan di Palembang. Minanga awalnya adalah sebuah Marga.

Ketika masa Pangeran Sida Ing Kenayan tahun 1629 berkuasa di Palembang, menurut dia, pernah menerbitkan Piagam bertuliskan huruf Arab dan berbahasa Melayu tentang tapal batas Marga Minanga.

BACA JUGA:Jajaki Kolaborasi Sejarah Dan Budaya

Menurutnya, Minanga mewakili kelompok kekerabatan yang ada di aliran Sungai Komering.

Kelompok kekerabatan tersebut terbentuk dari 7 kepuyangan. 

Salah satunya Puyang Minak Ratu Damang Bing.

 “Puyang Ratu Damang Bing ini asal usul puyang yang menurunkan orang Minanga, Makam Beliau ada di Minanga Besar,” kata Malwani.

BACA JUGA:Hakim Raja Jaga Kedaulatan Kedatuan Sriwijaya

Sepanjang catatan awal marga di Sumatera Selatan, lanjut dia, awalnya seluruh daerah dialiran Sungai Komering ini disebut dengan nama kebuwayan atau Buway.

 Way ini artinya sungai. 

“Pada kelompok dialiran sungai Komering yang mendiami bagian ulu.

 Mereka yang tinggal di lebak sungai disebut Samandaway. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com