Citraland
Honda

TPSS Klaim Kasus Stunting di Kota Palembang Menurun

TPSS Klaim Kasus Stunting di Kota Palembang Menurun

Pemerintah Kota Palembang melalui Tim Percepatan Penanganan Stunting terus melakukan upaya penurunan angka kasus stunting pada anak di Kota Palembang-freepik-palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM - Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kota Pelembang mengungkapkan, kasus stunting atau gagal tumbuh anak di Palembang mengalami penurunan.

Hal ini diungkapkan diungkap Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda melalui Sekretaris Satgas TPPS Kota Palembang, Altur Febriansyah.

“Dari 72 kasus bulan lalu, kini turun menjadi 66 kasus,” ujarnya usai menghadiri rapat di Hotel Beston, Senin 10 November 2022.

Dari penurunkan kasus stunting di Kota Palembang, ada sejumlah faktor yang gagal tumbuh anak terjadi. Dari hasil audit rapat TPPS Kota Palembang tecatat ada 66 kasus.

BACA JUGA: Perlu Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting

“Ada 11 kasus dari calon pengantin rentan stunting, ibu hamil 17 kasus, ibu nifas pasca kelahiran 17 kasus, dan anak di bawah 2 tahun ada 21 kasus,” ungkapnya.

Bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumsel serta organisasi profesi kesehatan di luar pemerintah, TPPS Palembang melakukan penanganan.

“Dari teknis kami libatkan empat tim pakar yang terdiri dari ikatan profesi Ahli Gizi, Dokter Anak, Dokter Kandungan, dan Psikolog melakukan penyuluhan,” katanya.

Sementara itu Satgas Stunting Provinsi Sumsel, M Faisal mengatakan, dari hasil paparan para pakar, kasus stunting terbesar dari pola asuh anak yang tidak baik dan sanitasi kurang memadai.

BACA JUGA:Pagaralam Kota Pertama Audit Stunting di Sumsel

“Oleh karena itu, orang tua dan calon ibu harus bisa menjaga pola asuh anak dan calon buah hatinya dengan baik,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, dari persentase tersebut diketahui jumlah kasus anak stunting di Palembang mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 yakni 24,4 persen atau 490 kasus dan tahun 2020 sekitar 48,10 persen atau 1.100 kasus.

Seperti diungkapkan Walikota Palembang, H Harnojoyo belum lama ini.

Ia menyebutkan meski tercatat mengalami penurunan, angka prevalensi stunting Palembang ditarget sebesar 14 persen di tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com