Citraland
Honda

Jangan Ditiru! Makam Usang Raden Kuning Sempat Disalahgunakan Pelaku Syirik

Jangan Ditiru! Makam Usang Raden Kuning Sempat Disalahgunakan Pelaku Syirik

Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel dan Taman Budaya Sriwijaya Chandra Amprayadi (kanan) berbincang dengan Kailani, pengurus makam Usang Raden Kuning di TPU Lubuk Lesung, Desa Seri Tanjung, Tanjung Batu, Ogan Ilir. -muhammad iqbal-palpres.com

OGAN ILIR, PALPRES.COM - Tim Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) dan Taman Budaya Sriwijaya yang dipimpin langsung H Chandra Amprayadi SH kembali melakukan tapak tilas sejarah sejumlah marga di wilayah Sumsel. 

Kali ini, tim museum yang berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel mendatangi Desa Seri Tanjung, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir (OI).

Tepat azan pertama berkumandang di Masjid Walimah, Tanjung Batu, Ogan Ilir, H Chandra bersama dua stafnya, H Amarullah SH yang juga Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Museum Negeri Sumsel dan budayawan Beni Mulyadi bergegas memarkirkan mobil dinasnya di halaman Masjid Walimah.

Usai menunaikan salat Jumat bersama ribuan jemaah lainnya, Chandra dan tim menyempatkan diri santap siang di warung makan Pindang Pegagan, depan Kantor Kas Bank Sumsel Babel (BSB) Tanjung Batu, tidak jauh dari Masjid Walimah.

BACA JUGA:6 Museum Terbaik di Palembang, Wajib Dikunjungi Saat Libur Sekolah

Sejurus kemudian, ditemani Dery Susandi, seorang pengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tanjung Batu yang juga warga Desa Seri Tanjung, Tim Museum Negeri Sumsel bergegas menuju Makam Raden Kuning yang berada di Taman Pemakaman Umum (TPU) Lubuk Lesung, Desa Seri Tanjung, Tanjung Batu, Ogan Ilir.

Saat H Chandra bersama Dery dan penulis menelusuri puluhan kuburan menuju Makam Raden Kuning yang berada di tengah-tengah pemakaman, tanpa sengaja menjumpai seekor Ular Daun yang kira-kira sepanjang 50 centimeter (cm) berwarna hijau nyala.

Sontak Chandra dan Dery mengambil jalan lain. 

Sementara penulis langsung menghalau H Amarullah dan Beni Mulyadi yang berjalan beriringan di belakang agar keduanya ikut menjauhi Ular Daun yang diyakini masyarakat setempat sebagai salah satu “penjaga” makam Raden Kuning.

BACA JUGA:HORE! Bansos Ini Cair Lagi Akhir Tahun 2022, Besarannya Rp450 Ribu Per KPM, Cek Syarat Pengambilannya

Di lokasi makam, ternyata telah duduk menunggu Kailani atau yang akrab disapa Mang Sekai, warga setempat yang dipercaya mengurus makam Raden Kuning bersama Heriyanto, mantan kepala Desa Seri Tanjung. 

Dengan hangat keduanya menyambut kedatangan H Chandra dan tim yang ditemani Dery Susandi.

Di muka makam yang dipasangi atap, Mang Sekai dan H Chandra langsung berbincang santai.

Sayangnya Mang Sekai mengaku tidak mampu membeberkan secara rinci mengenai sosok usang (sebutan masyarakat setempat untuk tokoh pendahulu, nenek moyang) yang disebut-sebut sebagai Raden Kuning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com