Menelusuri Kejayaan Rempah di Masa Kesultanan Palembang Darussalam Melalui Batanghari Sembilan
-Alhadi Farid-palpres.com
BACA JUGA:CATAT! Begini Caranya Agar Pemilik KIS Bisa Dapat Dana BSU Rp600.000
Dalam bukunya “Lukisan tentang Ibukota Palembang”, JI van Sevenhoven turut menjelaskan tentang komoditi rempah pada masa Kesultanan Palembang yang didatangkan dari pedalaman Sumatera Selatan dan Pulau Bangka.
Rempah dibawa melalui jalur sungai untuk dijual di sejumlah pasar di Palembang, salah satunya ke Pasar Sekanak pada masa itu.
Melalui Sungai Batanghari dan anak-anak sungainya, komoditas lokal seperti gaharu, damar, gading, serta emas menjadi barang niaga andalan pada waktu itu.
Komoditas tersebut selanjutnya ditukar dengan barang-barang dari luar, seperti Tiongkok, Thailand, Kamboja, Myanmar, Arab atau Persia, India, dan lain-lain berupa keramik, barang-barang logam, peralatan dari kaca, pakaian, sutera, dan sebagainya.
BACA JUGA:Pemilik Kartu KIS Bisa Dapat Dana PIP Rp1.000.000, Begini Caranya
Melihat kondisinya sekarang yang telah banyak berubah, akan tetapi Batanghari Sembilan tetap mengambil porsi penting pada sepenggal cerita kejayaan kerajaan yang ada di Nusantara pada masanya.
Anak-anak sungai yang telah tertimbun tersebut, menjadi saksi bahwa rempah di bumi Sumatera, telah menjadi saksi sejarah akan kejayaan rempah Indonesia di mata dunia. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: