Honda

Yuk Intip, Tips BPBD Kabupaten Lahat Dalam Mengantisipasi Bencana Tanah Longsor

Yuk Intip, Tips BPBD Kabupaten Lahat Dalam Mengantisipasi Bencana Tanah Longsor

RAMBU BENCANA : Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lahat, Debby Anggraeny ST MT memperlihatkan titik rawan bencana.-Bernat Palpres.com-

LAHAT, PALPRES.COM - Kabupaten Lahat memiliki 360 desa, 17 kelurahan dan 24 kecamatan, dari sekian itu rupanya ada satu daerah yang setiap tahunnya langganan rawan bencana tanah longsor.

"Kecamatan Mulak Ulu, memang kawasan yang dikelilingi perbukitan memang begitu rawan sekali terhadap bencana," sebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat, Drs H Ali Apandi MPdi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Debby Anggraeny ST MT, belum lama ini.

Debby Anggraeny menambahkan, di kecamatan ini ada 16 desa, yang kesemuanya merupakan daerah rawan tanah longsor.

"Tidak hanya perbukitan, desa di Mulak Ulu ini ada yang terdapat jurang cukup dalam, apalagi kalau musim penghujan turun," jelasnya.

BACA JUGA:97 Juta Pemilik KIS dengan KK Berciri Ini Dapat Bansos Rp600.000, Simak Cara Daftarnya Disini!

Nah, lanjut dirinya, pihak BPBD dewasa ini telah memasang rambu-rambu rawan bencana yang tersebar di 24 kecamatan, sehingga masyarakat terbantu.

"Baik itu rawan tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung, termasuk juga kebakaran lahan dan hutan (Karhutla)," sebut Debby Anggraeny.

Debby Anggraeny menyampaikan, dengan adanya rambu-rambu tersebut, tidak hanya membuat warga lebih waspada, tetapi, ingin menunjukan kalau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat sangat intens.

"Makanya, kami juga selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan seluruh kecamatan, supaya waspadai terhadap tanda-tanda alam," ulasnya.

BACA JUGA:Wajib Tau! Pemilik Kartu KIS yang Namanya Ada Disini Bisa Dapat Bansos Rp750.000 Februari 2023

Sejauh ini, sambung ia, intensitas curah hujan cukup tinggi, dimana, puncaknya sendiri Desember 2022 hingga Februari 2023.

"Kalau sudah masuk di Februari volume debit air hujan tidak terlampau besar, bisa dikatakan melandai ada tapi tidak terlalu sering. Tetap saja, kita harus berhati-hati," tukas Debby Anggraeny.

Terpisah, Camat Mulak Ulu, Elsye Hartuti SSTP MM menerangkan, pihaknya dan juga pemerintah desa (Pemdes) pun unsur Forkompimcam, telah mengantisipasi terjadinya rawan bencana alam.

"Betul, didaerah sini memang lebih banyak tanah longsor, dikarenakan banyaknya lereng-lereng bukit dan juga jurang," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: