Honda

Jokowi Rancang Strategi Bentuk Ekosistem Kendaraan Listrik, Volvo Cars Setop Produk Mobil Konvensional 2030

Jokowi Rancang Strategi Bentuk Ekosistem Kendaraan Listrik, Volvo Cars Setop Produk Mobil Konvensional 2030

Jokowi Rancang Strategi Bentuk Ekosistem Kendaraan Listrik, Volvo Cars Setop Produk Mobil Listrik 2030-Net-

JAKARTA, PALPRES.COM – Presiden Jokowi mulai merancang strategi dalam membentuk ekosistem kendaraan listrik.
Strategi ini dilakukan agar pemerintah tidak terjebak pada negara berpendapatan menengah sehingga Indonesia menjadi negara maju.

Dilansir Palpres.com melalui laman resmi presidenri.go.id, mengintegrasikan komponen baterai dengan mobil listrik tidak mudah.

Dengan kata lain, pemerintah akan membentuk ekosistem kendaraan listrik dengan menciptakan mobil listrik dan baterai kendaraan listrik atau EV.

Jika ekosistem tersebut bisa tercipta diharapkan negara lain memiliki ketergantungan kepada Indonesia.

BACA JUGA:KPM PKH Dengan Data KK Ini Bisa Dapat Bansos 2023 Hingga Rp7.400.000

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-8 dan Kopi Darat Nasional Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa malam, 31 Januari 2023.

Jokowi berkeinginan untuk menyatukan dan mengintegrasikan seluruh kekayaan alam menjadi EV baterai atau litium baterai.

“Di situ ada komponen dari nikel, tembaga, timah, bauksit, dan semuanya harus kita satukan yang nantinya bernama EV baterai,” jelas Jokowi.

Namun begitu, upaya mengintegrasikan komponen tersebut tidak mudah.

BACA JUGA:Delegasi Shenzhen Kunjungi Singapura dalam Rangka Pertukaran Ekonomi dan Perdagangan

Dari segi geografis, tantangannya adalah cara menyatukan berbagai bahan tambang yang lokasinya tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

“Yang sulit memang geografis negara kita. Nikel itu ada di Sulawesi yang banyak, ada di Maluku Utara. Tembaga ada di Papua, ada di Sumbawa, ini yang besar-besar. Bauksit itu ada di Kalimantan Barat dan ada di Kepulauan Riau, di Bintan. Timah ada di Bangka Belitung. Bagaimana mengintegrasikan ini, ada smelter di sini, ada smelter di sana, disatukan menjadi barang yang namanya EV baterai dan yang namanya mobil listrik,” jelasnya.

Tantangan berikutnya, dari sisi eksternal, misalnya gugatan Uni Eropa terhadap Indonesia karena pemerintah menghentikan ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah.

Meskipun Indonesia kalah dalam gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tersebut, namun Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mundur dan akan tetap konsisten menghentikan ekspor barang tambang lainnya dalam bentuk bahan mentah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: